Gus Miftah Ajak Gibran Menginap di Pesantren, Lebih Dekat dengan Kiai

Kamis 30-11-2023,00:31 WIB
Reporter : Elizabeth Michelle
Editor : Salman Muhiddin

HARIAN DISWAY – Pimpinan Pondok Pesantren Ora Aji, Miftah Maulana Habiburrahman mengajak Gibran Rakabumin Raka untuk menginap di pondok pesantren.

Pria yang akrab disapa dengan Gus Miftah itu menjelaskan bahwa program sambang pesantren itu sudah disusun agar bisa lebih dekat dengan Gibran terutama di kalangan kiai dan pesantren.

“Saya pingin beliau merasakan, minimal untuk menyerap aspirasi pesantren itu mondok semalem,” ucap Miftah setelah berjumpa dengan Gibran pada Rabu, 29 November 2023.

Miftah pun menyatakan kalau ia siap mendampingi Gibran untuk merasakan kehidupan pesantren.

BACA JUGA:Sumbang Palestina, Prabowo Rogoh Rp 5 Miliar dari Kantong Pribadi

BACA JUGA:TKN: Prabowo-Gibran Cuti 2 Kali Seminggu Selama Masa Kampanye

Banyak ponpes bersejarah terutama di Jawa Timur dan Jawa Tengah. Miftah pun menyebutkan Gibran bisa memilih salah satu pondok tersebut.

Saat ini ia sedang mencocokkan jadwal Gibran dengan program sambang pesantren tersebut.

“Saya temani mondok di mana. Bagaimana sih pesantren. Aspirasi apa sih yang dikehendaki. Kita bisa masuk ke situ sehingga aspirasi dari pesantren tidak hanya kita dengar tapi betul-betul dari sumber,” jelasnya.

Selain, intens dalam menjalin komunikasi dengan sesepuh dan kyai-kyai di pesantren, Miftah juga menggalang dari gerakan Kyai Kampung.

BACA JUGA:Aktivis 98 Dukung Prabowo-Gibran dan Tepis Masalah Neo Orde Baru

BACA JUGA:Optimis Prabowo-Gibran Menang Satu Putaran, Sachrudin Pastikan Kampanye di Tangerang Damai


Gus Miftah ajak Gibran menginap di pesantren agar lebih dekat dengan para kiai. Selain itu, Gibran juga menyatakan bahwa pertemuannya dengan Miftah untuk menjalin hubungan yang baik. 

Gerakan tersebut sudah ia mulai jauh sebelum hajatan pemilihan presiden dimulai.

“Lah kebetulan bisa kita komunikasikan dengan Mas Prabowo dan Mas Gibran, termasuk kyai kampung, yang selama ini jarang tersentuh,” lanjutnya.

Lebih detail lagi, Miftah menyebutkan kalau para kyai kampung memiliki kedekatan khusus dengan masyarakat.

Ia berharap mereka bisa lebih banyak dilibatkan jika Prabowo-Gibran memenangkan pemilihan presiden 2024.

BACA JUGA:Gerindra: Gemoy Itu Kreativitas Bukan Pelanggaran, Jangan Serang Kami

BACA JUGA:Komunitas Disabilitas Deklarasi Dukung Dukung Prabowo-Gibran

“Ke depan, ketika Mas Prabowo dan Mas Gibran, sesuai yang kita doakan bisa jumeneng (berkuasa), ya kyai-kyai ini yang kita minta untuk memberikan masukan,” katanya.

Menurutnya, keterlibatan kaum agamawan ini sangat penting khususnya dalam pemerintahan karena dahulunya raja-raja Jawa selalu didampingi oleh tokoh-tokoh agama.

“Pemimpin besar di Indonesia itu dikawal sama wali dan kyai. Joko Tingkir menjadi Sultan Hadi Wijaya itu pun berhasil karena dikawal sama sunan Kalijaga. Raden Patah dikawal sama Wali Songo. Termasuk, Pak Jokowi dikawal sama para kyai,” ujarnya.

Ia menolak terkait anggapan dari sebagian kalangan yang menginginkan agamawan tidak terlibat dalam politik.

BACA JUGA:Prabowo-Gibran Masih Adem Ayem di Hari Pertama Kampanye, Dijadwal Nonton Final Piala Dunia U-17 Akhir Minggu Ini

BACA JUGA:Sudah Dapat Cuti, Prabowo Masih Ngantor dan Dijadwalkan Untuk Bertemu Presiden Jokowi di Istana Bogor Sore Ini

“Ini bahasa yang sengaja disampaikan orang-orang fasik, supaya orang fasik bisa dekat dengan politikus,” ucapnya.

Gibran sendiri ogah dengan berkomentar banyak terkait kunjungan Miftah.

Ia menjelaskan bahwa pertemuannya dengan Miftah hanya untuk menjalin hubungan baik.

“Cuma silaturahmi aja,” jelas Gibran.

 

Kategori :