JAKARTA, HARIAN DISWAY - Calon Wakil Presiden nomor urut 1, Abdul Muhaimin Iskandar atau Gus Imin mengunjungi kawasan Chinatown di Glodok, Jakarta Barat, Kamis, 30 November 2023.
Dalam kunjungannya, Gus Imin tidak hanya menyapa pedagang pasar tradisional tetapi juga bertemu dengan tokoh masyarakat Tionghoa.
"Saya hari ini berkunjung ke Chinatown untuk menyaksikan proses ekonomi yang terus tumbuh dan berkembang. Pasar tradisional di sini terjaga bersamaan dengan penjaga tradisi dan budaya Tionghoa," ungkap Gus Imin dalam keterangannya.
Para pedagang pasar tradisional menyampaikan berbagai aspirasi kepada Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini.
Salah satunya adalah penurunan daya beli masyarakat dan harapan untuk menjaga keberlanjutan wilayah tersebut.
"Daya beli masyarakat semakin menurun, dan mereka berharap pemerintah dapat meningkatkan daya beli agar mereka merasakan dampak positifnya," katanya.
"Mereka juga meminta agar pasar-pasar tradisional dipertahankan untuk menjaga keamanan mereka," lanjut Gus Imin.
BACA JUGA:Harmoni Lintas Agama: Anies Baswedan Hadiri Mubes Persatuan Gereja Pantekosta
BACA JUGA:Kampanye Perdana Gus Imin ke Sidoarjo, Gus Jazil: Minimal Menang 60 Persen di Jatim
Tak hanya itu, Gus Imin juga menyampaikan pesan dari tokoh lintas agama dan tokoh masyarakat Tionghoa terkait kebinekaan dan toleransi.
Ia menyatakan rasa syukurnya atas keragaman komunitas yang ditemuinya.
Cak Imin di Toko Obat Surya Raya Glodok, Kamis, 30 November 2023.-Timnas AMIN-
"Saya bersyukur bertemu teman-teman komunitas Tionghoa, teman-teman Katolik, teman-teman Budha, semua agama ada di sini, Konghucu. Mereka memberi testimoni bahwa Anies sebagai Gubernur DKI Jakarta telah membuktikan sikap adil dan pengembangan yang sesuai harapan masyarakat," tambah Gus Imin.
Pasangan Anies Baswedan dan Gus Imin berkomitmen untuk terus menjaga dan mengawal kebinekaan serta toleransi di Tanah Air.
Gus Imin menekankan beberapa langkah, termasuk fasilitasi dialog antar-iman, penghapusan aturan diskriminatif, dan perhatian pemerintah kepada tokoh agama dan masyarakat untuk mendapatkan penghargaan dari negara. (*)