Rionny masuk PBSI pada Desember 2020. Sebelumnya Rionny telah sukses menangani ganda putra Jepang. Kemudian ia pulang ke tanah air setelah direkrut sebagai pelatih tunggal putri.
Dalam kepengurusan baru PP PBSI 2020-2024 era Ketua Umum Firman Agung Sampurna, Rionny ditunjuk sebagai Kabid Binpres. Tetapi ia juga masih menangani tunggal putri sebelum kedatangan pelatih Indra Widjaja pada Maret 2023.
"Setelah melihat kiprahnya, memang Rionny sangat cocok mendampingi pemain. Pengalaman kepelatihannya dibutuhkan saat pertandingan," jelas Alex.
"Dari mengatur kedisiplinan, strategi, bahkan tidak segan turun ke lapangan menemani pemanasan, Rionny telaten," pungkas Alex.
BACA JUGA:Tim Ad Hoc Olimpiade 2024 Dinilai Terlambat, Ini Penjelasan PBSI
BACA JUGA:Persiapan Sisa 4 Bulan, Ini Target Pokja Olimpiade PBSI
Tentunya, badminton lovers tidak percaya begitu saja. Mereka berspekulasi bahwa Rionny dicopot dari jabatan kabid binpres lantaran serentetan hasil buruk di berbagai turnamen internasional.
Indonesia, misalnya gagal meraih medali di Asian Games 2023. Pertama dalam sejarah. Lalu gagal mempertahankan gelar di BATC 2024. Juga beberapa kali nirgelar di ajang BWF Tour.
Namun, netizen berpendapat, itu bukan murni kesalahan Rionny Mainaky selaku kabid binpres. Ketua umum dan ketua harian turut bertanggung jawab atas menurunnya prestasi bulu tangkis Indonesia. (*)