SURABAYA, HARIAN DISWAY - Kesenian ludruk tidak bisa dipungkiri memang sudah tergerus oleh zaman. Ludruk tak lagi dimainkan di penjuru Surabaya, bahkan banyak anak muda yang tak tahu kesenian itu. Ludruk memudar.
Karena itu, langkah Dinas Kebudayaan, Kepemudaan dan Olahraga serta Pariwisata (Disbudporapar) Surabaya menghadirkan kesenian ludruk patut diapresiasi. Rencananya, ludruk dimainkan saat ngabuburit di Tugu Pahlawan Surabaya.
Kehadiran ludruk di momen Ramadan bisa menjadi ajang membumikan kembali kesenian zaman Majapahit ini. Apalagi dikemas dengan sejumlah acara lain sehingga bisa mencuri atensi warga untuk datang.
Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Museum dan Gedung Seni Budaya Disbudporapar Kota Surabaya Saidatul Maknunah mengatakan kegiatan mengambil tajuk Ngabuburit Asik di Tugu Pahlawan, digelar pada 23-24 Maret 2024.
"Pada 23 Maret ada pertunjukan ludruk kontemporer. Sedangkan pada 24 Maret, ada pertunjukan musik akustik bernuansa religi dan sebagainya," jelasnya, Sabtu, 16 Maret 2024.
BACA JUGA: THR Surabaya Mangkrak, Dulunya jadi Venue Pameran Kesenian Jaman Kolonial
Dibuka mulai pukul 15.00-22.00 WIB, pengunjung harus membeli tiket sebesar Rp 5 ribu untuk masuk ke area Tugu Pahlawan. Konsepnya lesehan sehingga pengunjung dapat menikmati suasana santai sambil menunggu waktu berbuka puasa.
Selama acara, pengunjung dapat menikmati beragam kuliner di sejumlah tenant. Setidaknya ada 10 Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Surabaya diajak bergabung.
Menariknya, saat event berlangsung, Museum Tugu Pahlawan dibuka pada malam hari. Jadi pengunjung dapat melihat koleksi dan mempelajari sejarah perjuangan bangsa. "Dibuka pukul 21.00 WIB dengan harga tiket Rp 8 ribu. Ada juga hiburan musik dan kultum," lanjutnya.
BACA JUGA: Energy of Future, Cara Seniman Persepsikan Masa Depan
Kegiatan ngabuburit ini diharapkan meningkatkan kunjungan wisata selama bulan Ramadan. Sebab banyak kegiatan yang bermanfaat bagi masyarakat, baik dari aspek religi, ekonomi, sosial, dan budaya.
Selain bazar UMKM, ada pula Gerakan Pangan Murah (GPM) yang menjual berbagai kebutuhan bahan pokok. Pemkot Surabaya menyediakan sembako dengan harga terjangkau bagi masyarakat. (Wulan Yanuarwati)