SURABAYA, HARIAN DISWAY - Pemerintah Kota Surabaya mengucurkan anggaran Rp 2,3 miliar dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2024 untuk pengembangan moda transportasi publik.
Anggaran itu dialokasikan untuk konsultan dan manajemen pengelolaan pengembangan layanan Buy The Service (BTS) di Surabaya pada 2024.
Manajemen pengelolaan dikhususkan untuk satu koridor Trans Semanggi Surabaya serta menambah jumlah satu koridor bus dan juga lima koridor feeder (angkutan pengumpan) di Kota Surabaya.
BACA JUGA: Cak Eri Imbau Jajaran RT dan RW di Surabaya Tingkatkan Keamanan Lingkungan Pada Masa Mudik 2024
Sebelumnya, pada 2022 Kementerian Perhubungan dan Pemkot Surabaya menyelenggarakan dua koridor layanan BTS dengan koridor Kejawan Putih Tambak – UNESA dan Koridor Gunung Anyar – ITS – Kenjeran Park.
Rute koridor Kejawan Putih Tambak – UNESA ini merupakan koridor di dalam kota Surabaya. Sedangkan koridor Gunung Anyar – ITS – Kenjeran Park merupakan koridor di dalam Kota Surabaya dan memiliki tiga Halte/TPB untuk integrasi dengan koridor Kejawan Putih Tambak – UNESA.
Rencananya, pada Juli 2024 Kementerian Perhubungan mengalihkan layanan bus Trans Semanggi koridor Kejawan Putih Tambak – UNESA kepada Pemkot Surabaya.
Sedangkan koridor Gunung Anyar – ITS – Kenjeran Park tetap dilakukan oleh Kementerian Perhubungan. Bahkan rencananya rute akan diperpanjang ke Terminal Purabaya - Kenjeran Park menggunakan bus listrik.
BACA JUGA: Sengkarut Subsidi Sepeda Motor Listrik Indonesia, Diler Tak Mampu Tanggung Subsidi Rp 7 Juta
Oleh sebab itu, manajemen pengelolaan pengembangan BTS di Kota Surabaya 2024 sangat diperlukan. Sehingga pengelolaan bus dan feeder di Kota Surabaya bisa terstruktur. Kemudian dapat diwujudkan angkutan umum yang aman, nyaman, transparan dan terjangkau bagi masyarakat.
Anggota Komisi C DPRD Surabaya William Wirakusuma menilai adanya manajemen pengelolaan pengembangan layanan BTS merupakan salah satu terobosan baru yang digagas Pemkot Surabaya.
Demi terwujudnya sistem moda transportasi aman dan nyaman di kota metropolitan tersebut. Meski begitu, William memberikan catatan khusus.
"Namun, kami meminta agar manajemen yang menang tender nanti minimal punya sistem. Seperti SITS (Surabaya Intergrated Traffic System) untuk memantau rute dan armadanya," jelasnya, Rabu, 3 April 2024.
BACA JUGA: Ini Modifikasi PPDB Zonasi di Surabaya, Ada Kuota Kelurahan
Adanya konsultan manajemen pengelola diharapkan bisa membantu Pejabat Pembuat Komitmen dalam pengelolaan moda transportasi publik. Di antaranya mulai dari tahap perencanaan, pengoperasian, pengawasan, monitoring, dan evaluasi.