SUKABUMI, HARIAN DISWAY – Pengurus Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) ikut berduka atas meninggalnya Kayla Nur Sifa, siswi SMAN 1 Cisaat, Sukabumi, saat seleksi Pasukan Pengibaran Bendera Pusaka (Paskibraka). Kepala BPIP Prof Drs KH Yudian Wahyudi MA PhD pun datang melayat ke rumah keluarga Kayla di Kampung Cibentang, Desa Cibentang, Kecamatan Gunungguruh, Sukabumi, 20 April 2024.
Ia didampingi Deputi Bidang Hubungan Antar Lembaga, Sosialisasi, Komunikasi dan Jaringan BPIP Ir. Prakoso, M.M dan Perancang Peraturan Perundang Undangan Ahli Utama BPIP Dr. Drs. Karjono, S.H., M.Hum
BACA JUGA:BPIP Ajak Peserta Sarasehan di Yogyakarta Memaknai Kemerdekaan
BACA JUGA:Keseruan Fan Signing Red Sparks vs Indonesia All Star, Main Game Hingga Habiskan THR
Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Prof. Drs. K.H. Yudan Wahyudi, M.A., Ph.D didampingi Deputi Bidang Hubungan Antar Lembaga, Sosialisasi, Komunikasi dan Jaringan BPIP Ir Prakoso MM dan Perancang Peraturan Perundang Undangan Ahli Utama BPIP Dr Drs Karjono SH MHum. Prof Yudian berurai air mata saat menyampaikan belasungkawa kepada keluarga.
"Ini merupakan ujian, Insya Allah almarhumah meninggal dalam keadaan syahid, karena sedang dalam keadaan bertugas", ucapnya.
Kepala BPIP Prof Yudian Wahyudi memberikan santunan kepada keluarga Kayla Nur Syifa. --Humas BPIP
Prof Yudian juga bangga kepada Kayla yang memutuskan ikut seleksi Paskibraka. "Tujuan almarhumah untuk menjadi Paskibraka sangat mulia, karena memiliki nasionalisme dan sebagai contoh generasi bangsa yang berkarakter Pancasila. Saya mengapresiasi setinggi-tingginya kemauan luhur almarhumah," paparnya.
Hal senada disampaikan Prakoso. "BPIP mengucapkan bela sungkawa sedalam-dalamnya, cita-cita luhur almarhumah untuk menjadi Paskibraka harus kita apresiasi setinggi-tingginya. Semoga perjuangan almarhumah untuk turut serta dalam seleksi Paskibraka bisa menginspirasi banyak generasi muda Indonesia", ujar Prakoso.
BACA JUGA:Tanggapi Isu Calon Dokter Spesialis Depresi, IDI Komentar soal Gaji
BACA JUGA:Rekomendasi 5 Baju Adat Simpel untuk Peringati Hari Kartini
Secara simbolis BPIP memberikan santunan kepada keluarga almarhumah. Ini merupakan bentuk perhatian dan komitmen BPIP sebagai koordinator program Paskibraka Nasional.
Cecep Suryatna, ayah Kayla, menyatakan ikhlas dan pasrah atas meninggalnya putrinya tersebut dan menganggap semuanya sudah menjadi takdir Allah SWT. Ia juga tidak akan menuntut melalui jalur hukum. “Kami sadar bahwa itu memang takdir dari Allah, yang harus diterima", ucapnya.
Ia yang diampingi istri dan keluarganya mengucapkan terimakasih kepada Kepala BPIP dan rombongan yang sudah berkunjung dan mendoakan Kayla.
Kayla Nur Sifa merupakan peserta seleksi Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) tingkat Kabupaten. Ia meninggal usai mengikut tes fisik (lari) sepanjang 2 kilometer pada Jumat, 19 April 2024. Saat tes lari itu Kayia tumbang. Ia dibawa ke rumah sakit. Saat diperiksa dokter, dia dinyatakan meninggal dunia.