Biografi R.A Kartini, Pahlawan Nasional Pejuang Emansipasi Wanita

Minggu 21-04-2024,11:53 WIB
Reporter : Jessica Laurent
Editor : Retna Christa

HARIAN DISWAY - Raden Ajeng Kartini, pahlawan nasional yang memperjuangkan hak-hak perempuan lewat pemikiran kritisnya, selalu dikenang melalui peringatan Hari Kartini pada 21 April. Peringatan tersebut merujuk pada hari lahir dia, 21 April 1879.

Tujuan peringatan Hari Kartini adalah untuk memperingati dan menghormati perjuangan RA Kartini dalam mewujudkan kesetaraan hak dan kesempatan antara laki-laki dan perempuan. Khususnya dalam bidang pendidikan.

Peringatan Hari Kartini ditetapkan secara resmi melalui Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 108 Tahun 1964. Keppres itu yang ditandatangani pada 2 Mei 1964, yang juga memuat penetapan Kartini sebagai Pahlawan Kemerdekaan Nasional.

BACA JUGA:5 Sikap RA Kartini yang Bisa Diteladani dan Diterapkan dalam Keseharian

Biografi RA Kartini


Sejarah dan makna peringatan Hari Kartini 21 April. --ilustrasi

RA Kartini lahir pada 21 April 1879 di Mayong, sebuah kota kecil yang masuk dalam wilayah Karesidenan Jepara. Dia lahir dalam lingkungan keluarga priyayi dan bangsawan. Sehingga menyandang gelar Raden Adjeng (RA) di depan namanya.

Ayahnya, Raden Mas (RM) Sosroningrat adalah anak dari Pangeran Ario (PA) Tjondronegoro IV. Masih keturunan dari Prabu Brawijaya, Raja Majapahit terakhir.

Sedangkan sang ibu, Mas Ajeng Ngasirah, merupakan anak dari Kyai Haji Modirono dan Nyai Haji Siti Aminah, sebuah keluarga terhormat di tengah masyarakat Jepara.

BACA JUGA:Sejarah dan Makna Peringatan Hari Kartini 21 April, Bukan Semata Pakai Kebaya

Ayah dan ibu Kartini menikah pada 1872. Meskipun ibu Kartini adalah istri pertama, kedudukan dia lebih rendah daripada istri berikutnya, Raden Ajeng Woerjan atau Moerjam. RA Woerjan adalah keluarga bangsawan. Sehingga dianggap sebagai isteri utama RM Sosroningrat. Yang tugasnya mendampingi sang suamipada saat acara-acara resmi.

Kartini adalah anak ke-5 dari 11 bersaudara kandung dan tiri, namun menjadi anak perempuan tertua dari semua saudara sekandungnya. Ia memiliki fisik yang sehat, rambut hitam tebal, dan mata bundar khas perempuan Jawa pada umumnya.

Kartini juga sangat cerdas. Ditandai dengan sifatnya yang selalu ingin tahu. Sebagai gadis kecil, Kartini dikenal lincah dan sangat aktif. Bersama dua saudarinya, RA Roekmini dan RA Kardinah, Kartini dibesarkan dalam lingkungan yang serba berkecukupan. Mereka tumbuh menjadi anak-anak yang sehat dan pintar.

BACA JUGA:Bioskop Kampus 2024: Kupas Film Kartini Lewat Lensa Sinematografi

BACA JUGA:Lirik dan Makna Lagu Ibu Kita Kartini Ciptaan W.R Supratman

Kategori :