Ini Emiten yang Menjadi Primadona Investor Asing Pekan Lalu

Senin 29-04-2024,13:40 WIB
Reporter : Michael Fredy Yacob
Editor : Heti Palestina Yunani

HARIAN DISWAY - Indeks harga saham gabungan (IHSG) sepekan kemarin 22-26 April 2024 terus melemah. Dalam periode itu, IHSG turun 0,72 persen menuju level 7.036,07 dari sebelumnya di level 7.087,31. Namun, investor asing masih terus memburu saham Indonesia. 

Dalam penutupan pasar saham, Jumat 26 April 2024 lalu, investor asing mencatatkan nilai jual bersih sebesar Rp 2,16 triliun. Sementara selama sepekan, nilai jual bersih asing mencapai Rp3,17 triliun. Sepanjang 2024, net buy investor asing berkurang menjadi Rp7,62 triliun.

Mengutip data RTI Business, ada beberapa saham yang terpapar aksi jual investor asing selama sepekan kemarin. Di urutan pertama ada BBRI dengan net sell Rp 2,5 triliun, lalu saham TLKM sebesar Rp 718,8 miliar, dan ASII mencapai Rp 478,6 miliar.  

BACA JUGA: Saham Unilever Hari ini Dibuka Positif, Ingin Pisahkan Bisnis Es Krim

Kendati demikian, investor asing masih memburu beberapa saham. Pada daftar teratas adalah saham PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) yang membukukan nilai beli bersih asing sebesar Rp 473,9 miliar.  

Peringkat berikutnya dihuni oleh saham PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN) dengan nilai beli bersih Rp273,8 miliar. Emiten Prajogo Pangestu ini juga membukukan kenaikan harga saham sebesar 6,15 persen selama sepekan menuju Rp 8.625.  

Saham buruan investor asing selanjutnya adalah PT Chandra Asri Pacific Tbk. (TPIA) yang membukukan nilai beli bersih asing sebesar Rp 204,2 miliar selama sepekan.  

BACA JUGA: Harga Batu Bara Jatuh Lagi, ADRO Konsisten Jaga Produksi

Adapun, saham PT Perusahaan Gas Negara Tbk. menghuni posisi keempat dengan nilai beli bersih mencapai Rp 55,2 miliar. Selama sepekan ini. Saham emiten dengan kode PGAS terkoreksi sebesar 5,19 persen menuju level Rp1.280 per lembar.  

Secara berturut-turut, saham buruan investor asing lainnya ialah PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) Rp 46,7 miliar, PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) Rp 45,1 miliar, PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) Rp 37,3 miliar. 

Lalum PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) Rp 30,1 miliar, PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) Rp 29,7 miliar, dan PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) sebesar Rp 28,1 miliar. (Michael Fredy Yacob)

Kategori :