3. Ngekeb
Ngekeb ialah prosesi memandikan dan mencuci rambut dari mempelai wanita serta membalurkan pada sekujur tubuh dengan lulur khusus. Bahannya terbuat dari campuran daun merak, bunga kenanga, kunyit, dan beras yang dihaluskan.
Setelah memakai lulur, mempelai wanita masuk ke dalam kamar dan tidak diizinkan keluar hingga dijemput mempelai pria pada keesokan harinya. Maknanya, mempelai wanita telah mengubur segala masa lalunya dan siap untuk menjalani kehidupan baru.
BACA JUGA: Romantis! Rizky Febian dan Mahalini Rilis Lagu Bermuara Jelang Menikah
4. Ngungkab Lawang
Prosesi ini memiliki arti membuka pintu yakni sebuah upacara penjemputan mempelai wanita oleh mempelai pria dan dipertemukan untuk menjalani berbagai rangkaian acara lainnya.
Dalam prosesi ini, mempelai pria mengucapkan suatu syair weda yang turut dibalas oleh mempelai wanita lalu keduanya saling melemparkan daun betel/daun sirih dengan tujuan untuk menolak kekuatan jahat.
5. Medagang-dagangan
Medagang-dagangan merupakan bahasa Bali yang berarti berdagang. Dalam proses ini mempelai pria dan wanita diminta untuk melakukan proses tawar menawar tentang barang dagangan.
BACA JUGA: Rizky Febian dan Mahalini Tunangan, Sule Sudah Merestui
Mempelai wanita berdagang dan duduk di atas serabut kelapa sambil menawarkan barang dagangannya pada mempelai pria. Jika transaksi pembelian telah selesai, mempelai pria merobek tikeh yang dipegang oleh mempelai wanita dengan keris.
Lalu keduanya mengambil tiga hal kesuburan berupa keladi, andong, dan kunyit untuk ditanam di belakang sanggah kemulan (tempat suci). Lantas memutuskan benang yang telah diikat pada dua cabang pohon dan mandi untuk membersihkan diri.
Makna dari proses ini ialah simbol permohonan kepada Sang Hyang Widi agar kelak sang anak atau jabang bayi diberikan profesi sesuai dengan garis tangan.
Pelaksanaan medagang-dagangan yang menadi salah satu bagian dari prosesi pernikahan dari adat Bali. --Instagram dewasnapshots
6. Upacara Makala-kala
Upacara makala-kala ialah prosesi yang dilakukan oleh kedua mempelai dengan membakar tetimpug di atas tungku bata dan dalam posisi duduk.