HARIAN DISWAY - Pameran seni ART DIWARNA 2024 siap menyapa pecinta seni dan budaya di Rumah Budaya Sidoarjo pada tanggal 8-9 Juni 2024. Lokasi di Jl. Malik Ibrahim No.39, Pucanganom, Sidoarjo.
Dengan tema "Gemilang Berkarya, Kami Berbudaya," pameran ini membawa keindahan seni rupa yang dipadukan dengan kearifan lokal budaya Jawa dan Bali, menciptakan sebuah pengalaman yang tak hanya estetis, namun juga edukatif.
Nama ART DIWARNA diambil dari kata "Adiwarna" yang berarti "indah sekali," dan dipadukan dengan kata "art" mewakili karya seni. Pameran ini dirancang sebagai sebuah festival yang mengedepankan keindahan seni dalam bentuk dekorasi interaktif, instalasi, serta pameran karya seni yang unik dan menarik.
Event ini merupakan proyek dari mahasiswa kelas H, Prodi Ilmu Komunikasi FISIP, dalam mata kuliah MICE (Meetings, Incentives, Conventions, and Exhibitions). Setelah melalui diskusi panjang, mereka sepakat mengadakan pameran ART DIWARNA yang berbeda dari event seni lainnya yang pernah ada di Surabaya.
BACA JUGA:Pameran Karya Aksara Jawa Kuna Nawasena Interpretasikan Sejarah Lampau
Menurut Zafira Ardhea Rista, ketua pelaksana, kebanyakan pameran hanya menampilkan lukisan, namun ART DIWARNA ingin menghadirkan dekorasi dan instalasi interaktif yang dapat dinikmati dan dipahami oleh berbagai kalangan, termasuk orang awam.
“Kita ingin membuat sesuatu yang lebih dari sekadar menempel lukisan. Instalasi yang interaktif bisa memberikan pengalaman yang lebih mendalam dan edukatif tentang kebudayaan Jawa dan Bali,” ujar Zafira.
Satriagama Rakantaseta (kiri) sebagai pembicara bersama Zafira Ardhea Rista (kanan), Ketua Pameran seni ART DIWARNA 2024 -Magdalena Asri-
Selain itu, pemilihan Rumah Budaya Sidoarjo sebagai lokasi pameran juga didasarkan pada masukan dari rekan-rekan yang menyarankan tempat ini karena belum pernah ada event MICE serupa di Sidoarjo.
Satriagama Rakantaseta, pengelola Rumah Budaya Sidoarjo menjadi pemateri utama membahas kebudayaan Jawa dan Bali. Ia menekankan pentingnya memahami esensi dari peristiwa-peristiwa budaya yang masih relevan hingga saat ini. “Seperti upaya Raja Airlangga membangun bendungan di Mojokerto, esensinya adalah kepemimpinan yang bijaksana dan peduli pada rakyat. Nilai-nilai ini bisa menjadi inspirasi untuk mencari solusi atas permasalahan modern,” kata Satriagama.
BACA JUGA:Pameran Ratusan Brand Produk Ibu dan Anak Digelar di Grand City Surabaya
Arista Wulan, salah satu peserta, sangat antusias dengan pameran ini. "Saya sangat senang karena bisa bernostalgia dengan budaya Jawa dan Bali. Apalagi saya memang suka seni. Semoga ke depannya ada lebih banyak event seperti ini," ungkapnya.
Berdiri sejak Oktober 2020, Rumah Budaya Sidoarjo menjadi ruang terbuka untuk memberikan wawasan tentang budaya, tradisi, dan sejarah lokal kepada masyarakat. Tempat ini memiliki visi dan misi yang meliputi berbagai tingkatan, mulai dari lokal hingga internasional.