Hari Konvensi Bonn 23 Juni: Sejarah dan Tujuan Peringatannya

Minggu 23-06-2024,13:03 WIB
Reporter : Jessica Laurent
Editor : Retna Christa

HARIAN DISWAY - Setiap 23 Juni, dunia memperingati Bonn Convention Day atau Hari Konvensi Bonn. Konvensi Bonn adalah sebuah momentum penting untuk memperkuat komitmen kita dalam memerangi perubahan iklim.

Konvensi Bonn, yang diselenggarakan oleh Badan Kerangka Kerja Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang Perubahan Iklim (UNFCCC), menjadi wadah bagi negara-negara di seluruh dunia untuk membahas dan merumuskan langkah-langkah konkret dalam menghadapi krisis iklim yang semakin mendesak.

Hari Konvensi Bonn adalah pengingat akan tanggung jawab bersama kita untuk melindungi planet ini. Di tengah berbagai tantangan lingkungan yang kian kompleks, momen ini menjadi seruan untuk memperkuat kerjasama, meningkatkan ambisi, dan mempercepat aksi nyata dalam transisi menuju masa depan yang lebih berkelanjutan.

BACA JUGA:Suhu Panas Indonesia Terus Pecahkan Rekor, BMKG Sebut Perubahan Iklim Ancam Ketahanan Air dan Pangan

Sejarah Hari Konvensi Bonn


HARI Konvensi Bonn 23 Juni: sejarah dan tujuan peringatannya. Foto: Konvensi Bonn pertama pada 1979 di Bonn, Jerman.-UN-

Hari Konvensi Bonn, yang diperingati setiap 23 Juni, menandai penyelenggaraan Konvensi Bonn pertama oleh Badan Lingkungan PBB pada 23 Juni 1979 di Bonn, Jerman.

Konvensi itu merupakan pertemuan tahunan yang mengumpulkan penandatangan kerangka konvensi mengenai perubahan iklim dari PBB. Konvensi ini bertujuan menetapkan batasan emisi gas rumah kaca ke atmosfer bagi setiap negara.

Selain itu, Konvensi Bonn juga dikenal sebagai Konvensi Spesies Bermigrasi (The Convention on Migratory Species/CMS), yaitu perjanjian lingkungan Perserikatan Bangsa-Bangsa yang menyediakan platform global untuk konservasi dan pemanfaatan berkelanjutan hewan migrasi darat, akuatik, burung, serta habitatnya.

BACA JUGA:Kemenkes Gandeng UNDP dan WHO Dalam Proyek Sistem Kesehatan Indonesia Yang Tahan Terhadap Perubahan Iklim

Pada 1974, Pemerintah Jerman melalui Kementerian Federal Pangan, Pertanian, dan Kehutanan (pendahulu Kementerian Federal Lingkungan Hidup, Perlindungan Alam, dan Keamanan Nuklir) mendapat mandat dari Program Lingkungan PBB (UNEP) untuk menyusun draf teks Konvensi.

Pemerintah Jerman kemudian bekerja sama dengan para ahli hukum dari Pusat Hukum Lingkungan (Union for Conservation of Nature/IUCN).

Setelah melalui konsultasi panjang dengan berbagai pihak terkait, teks yang menjadi dasar negosiasi akhirnya berhasil disusun. Versi final teks tersebut ditandatangani pada tanggal 23 Juni 1979 di distrik Bonn, tepatnya di Bad Godesberg. Oleh karena itu, tanggal 23 Juni diperingati sebagai Hari Konvensi Bonn.

BACA JUGA:Suhu Bumi Meningkat Dekati 1,5 Derajat Celcius, BMKG Tekankan Urgensi Penanganan Dampak Perubahan Iklim

BACA JUGA:Pertamina Rehabilitasi Hutan Mangrove di NTT untuk Mitigasi Perubahan Iklim

Kategori :