BACA JUGA:Naik Haji Bersama Mabruro (19): Ziarah, Belanja Parfum, dan Naik Kereta Gantung di Kota Thaif
Raudhah belum begitu ramai. Biasanya, kunjungan memuncak di akhir pekan. Apalagi di musim haji seperti ini. Masih banyak jamaah haji yang belum pulang ke tanah air masing-masing. Sehingga, perlu agak sabar menunggu antrean surat izin.
“Raudhah belum terlalu penuh tadi (kemarin, Red). Besok dan lusa mungkin ke sini lagi pasti ramai,” jelasnya. Tasreh rombongan haji khusus Mabruro sedang dikonsultasikan dengan Muassasah. Syaratnya cuma menyerahkan copy paspor, visa, dan surat izin travel. Baru bisa mendapat surat izin kunjungan ke Raudhah.
Untuk sementara, kata Misbach, para jamaah hanya diajak mendekat. Sekaligus ditunjukkan akses paling dekat ke Raudhah. Yakni lewat pintu masuk Babussalam dan keluar lewat pintu Baqi.
BACA JUGA:Naik Haji Bersama Mabruro (17): Banyak Kecipratan Berkah, Sai Sampai Diikuti Jamaah Luar Negeri
BACA JUGA:Naik Haji Bersama Mabruro (15): Lebih Afdal, Jamaah Bisa Nafar Tsani di Mina
Tak cuma itul. Misbach pun mengajak para jamaah berkeliling ke tempat-tempat bersejarah lainnya di sekitar Masjid Nabawi. Salah satunya ke Masjid Ghamama, tempat Rasulullah bersama sahabat mendirikan salat Istikok.
Kemudian dilanjutkan ke Makam Baqi. Lokasinya sangat dekat dengan Makam Rasulullah. Bahkan pintu masuk Makam Baqi sejajar dengan pintu nomor 36 Masjid Nabawi yang langsung menuju Makam Rasulullah.
“Kalau untuk ke Makam Baqi hanya jamaah laki-laki yang diperbolehkan,” jelas Misbach. Jamaah perempuan dilarang masuk ke Makam Baqi. Aturan itu sudah diterapkan sejak lama.
Namun, tidak perlu khawatir. Rombongan jamaah haji khusus Mabruro masih punya destinasi yang istimewa. Yakni ke Museum Biografi Nabi Muhammad. Mereka bisa melihat diorama semua hal yang berhubungan dengan Rasulullah.
Keakraban jamaah haji khusus Mabruro saat berada di dalam Kereta Cepat Haramain Express menuju Kota Madinah pada Kamis malam, 27 Juni 2024-Mabruro for Harian Disway-
BACA JUGA:Naik Haji Bersama Mabruro (18): Menginap di Zam-zam Tower, Bisa Lihat Kakbah dari Hotel
BACA JUGA:Naik Haji Bersama Mabruro (8): Kekompakan Jamaah Dipupuk Setiap Hari
“Untuk semua tempat-tempat bersejarah itu bisa dikunjungi bebas oleh jamaah secara mandiri. Kami hanya memfasilitasi untuk ke Raudhah,” ucap Misbach. Mereka diberi kebebasan waktu untuk kapan saja ke Masjid Nabawi.
Seusai orientasi, Misbach mengajak para jamaah kembali ke hotel untuk istirahat. Bagi yang laki-laki diminta bersiap untuk melaksanakan salat Jumat di Masjid Nabawi.
Mereka pun sudah berada di dalam masjid pada pukul 10.00 pagi, hampri 2,5 jam sebelum azan Dzuhur. “Alhamdulillah kebagian saf di dalam. Kalau berangkatnya nggak diawali, pasti nggak kebagian tempat,” tandasnya. (/bersambung)