Naik Haji Bersama Mabruro (19): Ziarah, Belanja Parfum, dan Naik Kereta Gantung di Kota Thaif

Naik Haji Bersama Mabruro (19): Ziarah, Belanja Parfum, dan Naik Kereta Gantung di Kota Thaif

Gerbang Makam Abdullah bin Abbas menjadi latar foto bagi para jamaah haji khusus Mabruro pada Sabtu siang, 22 Juni 2024.-Mabruro for Harian Disway-

Pada prinsipnya, ibadah haji adalah perjalanan ziarah. Para jamaah haji khusus Mabruro Tour & Travel pun diajak menjelajah tempat-tempat bersejarah. Termasuk ke Kota Thaif, kota yang menjadi saksi bisu riwayat kesedihan Nabi Muhammad SAW.

------

Usia Rasulullah kala itu sudah 50 tahun. Perjuangan menyebarkan Islam masih begitu berat. Apalagi, di masa itu pula beliau kehilangan dua sosok tercinta. Yakni pamannya, Abu Thalib, dan istrinya, Siti Khadijah.

“Masa itu dikenal sebagai tahun kesedihan bagi beliau,” jelas Pembimbing Ibadah Haji Khusus Mabruro KH Mochamad Misbach, Sabtu, 22 Juni 2024. Khadijah adalah orang nomor satu yang membela Rasulullah. Jiwa dan raga rela dikorbankan untuk perjuangan sang suami menyebarkan Islam.

Begitu pula dengan Abu Thalib. Rasulullah sangat terpukul dengan kepulangan pamannya itu. Sebab, hingga mengembuskan nafas terakhir, Abu Thalib belum menyatakan secara terbuka untuk masuk Islam.

BACA JUGA:Naik Haji Bersama Mabruro (18): Menginap di Zam-zam Tower, Bisa Lihat Kakbah dari Hotel

Allah kemudian memerintahkan Rasulullah pergi ke Kota Thaif untuk mengusir kesedihan. Sebab, kota yang terletak di dataran tinggi itu memang banyak dihuni oleh keluarga dari Bani Hasyim. Kepergian Rasulullah justru terdengar oleh kaum kafir Quraisy. 


Keasyikan para jamaah haji khusus Mabruro saat pelesir ke Kota Thaif, Sabtu, 22 Juni 2024.-Mabruro for Harian Disway-

Rasulullah dikejar. Hingga kemudian beliau mendapat ancaman-ancaman. Bahkan, sempat dilempari kotoran dan batu sampai berdarah-darah. 

Saking besarnya ancaman yang didapatkan Rasulullah dari masyarakat Thaif, sampai-sampai malaikat Jibril pun menawarkan hukuman dengan menimpakan gunung kepada masyarakat Thaif tersebut. Lantas terucaplah doa di atas dari bibir mulia kanjeng nabi: “Ya Allah, berilah hidayah kepada kaumku. Sesungguhnya mereka itu tidak tahu.”

Misbach menceritakan kisah pahit yang dialami Rasulullah itu kepada para jamaah haji saat tiba di Kota Thaif, kemarin. Mereka berangkat dari hotel tepat pukul 07.30 pagi. Waktu perjalanan yang ditempuh hampir 2 jam.

BACA JUGA:Naik Haji Bersama Mabruro (17): Banyak Kecipratan Berkah, Sai Sampai Diikuti Jamaah Luar Negeri

“Kami juga ziarah ke makam keponakan Rasulullah, Abdullah bin Abbas,” terang Misbach. Abdullah bin Abbas ini tentu punya peran penting dalam sejarah Islam. Ia dikenal sebagai sosok yang kerap meriwayatkan hadis sahih. Juga termasuk salah satu sahabat yang didoakan menjadi sosok yang cerdas oleh kanjeng nabi.

Tentu, para jamaah banyak mengambil hikmah dan pelajaran di Kota Thaif. Mereka makin mengerti betapa besar perjuangan Rasulullah di tahun-tahun awal penyebaran Islam. Sering mengalami pahit dan getir.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: