SURABAYA, HARIAN DISWAY - Sebanyak 333 jemaah haji kelompok terbang (kloter) terakhir asal Pamekasan, Sidoarjo, Surabaya dan Gresik mendarat di Bandar Udara Internasional Juanda pada Senin, 22 Juli 2024.
Mereka diterbangkan dari tanah suci menggunakan Maskapai Saudia Airlines. Kepala Kantor Otoritas Bandar Udara (KOBU) Wilayah III Surabaya, Rizal memastikan kepulangan jemaah haji kloter 106 ini berjalan dengan baik, aman dan memenuhi seluruh aspek keamanan serta keselamatan.
Hal tersebut tidak lepas dari koordinasi dan sinergi yang baik seluruh stakeholder terkait pada masa angkutan udara haji tahun 2024.
“Koordinasi antar instansi dan stakeholder terkait seperti imigrasi, kementerian agama, penyelenggara bandara dan maskapai pada angkutan haji ini berjalan sangat baik di Surabaya,” ujar Rizal.
Rizal melanjutkan bahwa On Time Performance (OTP) yang diperoleh maskapai Saudi Arabian Airlines pada masa kepulangan atau debarkasi haji di Surabaya mencatatkan angka yang sangat baik.
“Untuk kepulangan, OTP yang dicapai Saudia Airlines ini mencapai 100 persen, ini terjadi karena Saudi Airlines sering kali melaksanakan penerbangan dan tiba di Indonesia mendahului jadwal yang sudah ditentukan,” ungkapnya.
Petugas Bandara Juanda Surabaya membantu salah seorang Jemaah Haji kloter 106. Musim haji 2024 selesai ditandai dengan kepulangan kloter akhir Jatim-Kemenhub-
BACA JUGA:Haji 2024 Usai, Kepulangan Kloter Haji Terakhir Dipenuhi Seremonial Ala Saudi Arabia
Berdasarkan data yang diterima, Embarkasi Surabaya telah menerbangkan total 38.735 jemaah dan 529 petugas yang terbagi menjadi 106 kloter.
Adapun jumlah jemaah haji embarkasi Surabaya yang wafat di Arab Saudi sebanyak 81 orang. 2 orang meninggal di pesawat 2 orang dan di tanah air sebanyak 5 orang. Selain itu, masih ada 11 jemaah yang dalam kondisi sakit dan menjalani perawatan di Arab Saudi. Kemudian sebanyak 3 jemaah yang sakit di tanah air.
BACA JUGA:Menag Sambut Kloter Akhir Jemaah Haji 2024 di Jakarta, Minta Maaf Atas Segala Kekurangan Layanan
“Untuk jemaah yang sakit sejumlah 11 orang saat ini sedang mendapatkan perawatan yang menjadi tanggung jawab pemerintah Arab Saudi, mereka akan dipulangkan dengan jadwal penerbangan reguler setelah sembuh dan siap melakukan perjalanan,” kata Rizal.
Secara keseluruhan, penyelenggaraan angkutan udara haji khususnya dari Embarkasi Surabaya tidak mendapati kendala berarti. Namun demikian, pencapaian ini akan terus ditingkatkan untuk masa angkutan haji tahun depan yang lebih baik.
“Ke depan, yang perlu dievaluasi adalah proses awal saat keberangkatan yaitu meliputi aspek keamanan, kami akan terus koordinasi dengan Kementerian Agama untuk mensosialisasikan barang-barang apa saja yang tidak diperbolehkan dibawa ke pesawat, sehingga proses berjalan lebih cepat dan lebih baik lagi,” pungkas Rizal.(*)