SURABAYA, HARIAN DISWAY - Perseteruan antara sekolah Petra di Manyar dengan Rukun Warga (RW) yang sempat gegerkan Surabaya, akhirnya menemukan titik terang.
Polemik ini bermula adanya kenaikan iuran keamanan bulanan yang ditarik oleh RW Perumahan Tompotika. Semula Rp 32 Juta, naik menjadi Rp 35 Juta.
Pihak sekolah Petra merasa keberatan dengan besaran iuran tersebut. Di sisi lain, pihak warga setempat juga merasa terganggu dengan kemacetan yang selalu terjadi di sekitar sekolah.
BACA JUGA:Perseteruan Sekolah Petra dengan Warga, DPRD Surabaya Minta Pemkot Tegas Tindak Pungli
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi terjun langsung menemui kedua pihak yang berseteru. Pertama, Eri datang ke rumah Ketua RW Perumahan Tompotika Lilik Al Jufri.
Kemudian, Eri bergeser menuju sekolah Petra Manyar yang beralamat di Jalan Raya Manyar Tirtoasri No.1, Kelurahan Klampis Ngasem, Kecamatan Sukolilo, Surabaya.
Setelah mendengar penjelasan keduanya. Eri kemudian mengajak perwakilan sekolah Petra untuk bermusyawarah di rumah Lilik.
Pertemuan tersebut berlangsung tertutup. Awak media menunggu di halaman rumah Lilik kurang lebih selama 1 jam.
"Alhamdulillah hari ini sudah bertemu dengan RW Tompotika. Diskusi kita berjalan gayeng. Ternyata sekolah (Petra) ini sudah 40 tahun berjalan," ujar Eri kepada awak media, Senin, 5 Agustus 2024.
Wadir Sarpras Kristen Petra Robertus Pratama (kiri), Ketua RW Perumahan Tompotika Lilik Al Jufri (tengah), dan Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi (kanan) seusai mengadakan pertemuan tertutup di Surabaya, Senin, 5 Agustus 2024.-Mohammad Nurwahyudi-Harian Disway -
Ia lalu membeberkan hasil dari pertemuan tertutup tersebut. Untuk menghindari fitnah, ketiga RW Perumahan Tompotika (RW 4, 5, dan 7) sepakat untuk tidak menerima iuran keamanan dari sekolah Petra.
"Petra juga luar biasa. Tetap akan menyelesaikan fasum (fasilitas umum, red) yang menjadi tanggung jawab. Jadi yang dulu uangnya dititipkan ke RW, sekarang tidak dititipkan ke RW," imbuhnya.
BACA JUGA:Eri Cahyadi: Sekolah Negeri Surabaya Dilarang Pungut Uang
Hal senada disampaikan oleh Lilik Al Jufri. Dia menekankan pihaknyi akan menghapus iuran keamanan bulanan untuk sekolah Petra.
"Kami hanya mau yang terbaik. Kami mau kekeluargaan, karena Petra bukan satu dua tahun di sini, tetapi 40 tahun hidup berdampingan dengan kami," ujar Lilik.