BACA JUGA: Kompetisi Warganet di Kasus Vina Cirebon
Sampai di sini, saksi mata Ismail menyatakan, tidak ada saksi lain. Berarti, jika kesaksiannya tidak bohong, ia dan Purnomo adalah saksi kunci yang sebenarnya. Mengingat, dua saksi kunci dalam persidangan perkara ini pada 2016, Liga Akbar dan Dede Riswanto, sudah mengumumkan (belakangan ini) bahwa kesaksian mereka dulu adalah bohong.
Sewaktu menyaksikan itu, Ismail dan Purnomo belum tahu bahwa yang kecelakaan itu adalah Eky dan Vina. Mereka juga tidak kenal Eky dan Vina. Mereka baru tahu kemudian, setelah kejadian tersebut diberitakan media massa.
Dedi Mulyadi kelihatan penasaran atas kesaksian Ismail dan Purnomo. Kemudian, ia mengajak Ismail dan Purnomo jalan menuju titik kecelakaan yang dimaksud. Mereka oke. Kemudian, mereka jalan menuju titik tersebut di flyover Talun. Perjalanan menuju ke sana tetap divideokan.
BACA JUGA: Kasus Vina Cirebon Diselidiki Lagi
BACA JUGA: Saksi Mengakui Bohong, Kasus Vina Cirebon Ambyar
Di flyover tersebut Ismail dan Purnomo mengamati lokasi. Mereka jalan mondar-mandir, seperti mengingat-ingat. Akhirnya mereka menunjuk tiang listrik itu. Masih berdiri di sana. Tiang besi yang pada delapan tahun silam dibentur Eky dan Vina.
Di persidangan kasus tersebut, memang di situlah titik Eky dan Vina ditemukan warga. Dalam video lain yang beredar pada 2016, di tiang tersebut ada segumpal daging yang diduga sebagai percikan daging korban.
Segumpal daging itu pula yang juga dibahas mantan Kabareskrim Polri Komjen (purn) Susno Duadji selaku pakar kepolisian, sebagai bukti kuat bahwa itu kasus kecelakaan tunggal. Bukan pembunuhan.
BACA JUGA: Kasus Vina Cirebon Mau Dibawa ke Mana?
BACA JUGA: Ini Catatan Ahli Psikologi Forensik Untuk Kasus Vina Cirebon
Setelah Ismail menunjuk tiang listrik itu, Dedi membenarkan bahwa di dekat tiang itulah dua korban Eky dan Vina ditemukan warga. Waktu itu Eky tewas di tempat, sedangkan Vina masih hidup, tapi dengan kondisi luka sangat parah. Vina meninggal setelah dibawa ke Rumah Sakit Gunung Jati, Cirebon.
Dedi juga bertanya ke Ismail, yang warga Bekasi, Jabar, kok bisa berada di Cirebon saat itu? Ismail menjawab, saat itu ia ke Cirebon dalam rangka melamar Yeni yang akan dinikahkan dengan Purnomo. Maka, Dedi mengajak Ismail dan Purnomo menemui Yeni untuk konfirmasi.
Begitu mereka bertemu Yeni, Yeni kaget. Menolak direkam video. Alasannya, Yeni takut dikaitkan dengan kasus Vina yang kini sedang ”panas”. Lalu, Dedi menjelaskan, mereka cuma konfirmasi kesaksian Ismail dan Purnomo bahwa pada kejadian kasus itu, Ismail sedang melamar Yeni.
Yeni: ”Iya, nanti kalau ini viral, itu bisa jadi keluarga saya pada nanya. Saya kan balik ke sini mau tenang, malah jadi omongan keluarga.”
Dedi terus berusaha menenangkan Yeni. Menjamin, bahwa keterangan Yeni tidak akan menimbulkan bahaya.