12 Perupa Komperta Sidoarjo Ramaikan Pameran Lukisan Rindu Berbisik

Sabtu 24-08-2024,21:02 WIB
Reporter : Guruh Dimas Nugraha
Editor : Guruh Dimas Nugraha

"Saya lahir dan besar di Sidoarjo. Pemandangan alam yang alami, yang saya temui pada ruang masa lalu saya itu yang selalu saya kenang. Juga proses melukis. Dulu, waktu mengawali belajar melukis, saya melukis pemandangan dulu," ungkapnya.

Pilihan Panji karya Widodo Basuki menampilkan tiga figur dengan topeng dan penutup kepala. Cerita Panji memang berkaitan erat dengan Sidoarjo, tempat berlangsungnya pameran Berbisik Rindu.

BACA JUGA:Jadi Pepeling, Nabila Dewi Gayatri Ingatkan dengan Pameran Lukisan Tunggal Owah Gingsir


12 Perupa Komperta Sidoarjo Ramaikan Pameran Lukisan Rindu Berbisik. Pelukis Widodo Basuki (kanan) menjelaskan pada para pengunjung pameran Rindu Berbisik di Gedung Dekesda Sidoarjo.-Guruh DN-Harian Disway

Kerajaan Jenggala pernah berdiri di Sidoarjo. Kota itu yang melandasi munculnya cerita Panji. Lewat lukisan Pilihan Panji, Widodo seakan mengungkapkan rasa rindunya terhadap kisah tersebut. 

Bahwa Sidoarjo pernah besar dengan kemunculan sastra tutur Panji yang melegenda, hingga dikenal di negara-negara Asia. Namun, perhatian yang diberikan oleh pihak terkait belum begitu maksimal. Seharusnya, kisah Panji dapat diwedarkan pada generasi muda, atau ada upaya-upaya pelestarian terhadap warisan tersebut.

Pelukis Vidi Rianto Alvin punya cara unik mengekspresikan kerinduan. Ia menghadirkan visual pemandangan kampung halaman. Namun, ujung jalur menuju kampung halaman itu tersambung dengan bodi belakang truk.

BACA JUGA:Buka Pameran Lukisan Perdana, Perupa Hence Virgorina Lakukan Performance Art diiringi Musik dan Tari

Vidi mungkin menggambarkan bahwa kerinduan terhadap rumah dan desa akan selalu dibawa oleh seseorang. Ke mana pun ia pergi. Seperti para perantau-perantau yang rindu pada kehangatan suasana rumah. Tak sedetik pun mereka lupa, dan kerinduan itu akan selalu hadir.

Djagad Ngadianto, melukis sosok Semar, Punakawan, dan Pandawa dalam karya berjudul Sungkem. "Itu merupakan tradisi luhur yang membuat manusia tak lupa akan asal-usulnya. Sekaligus mengingat pada siapa ia diberi limpahan kasih sayang," ujarnya.

Sosok Semar adalah simbol kebijaksanaan. Di belakangnya, berbagai candi berdiri. Diselimuti awan-awan. Kerinduan tentang kejayaan masa silam. Berikut filosofi hidup, karya arsitektural, seni, juga berbagai kisah yang mengendap dalam alam pikiran dan perilaku masyarakat Nusantara.


12 Perupa Komperta Sidoarjo Ramaikan Pameran Lukisan Rindu Berbisik. Seorang pengunjung memotret lukisan berjudul Sungkem karya Djagad Ngadianto, salah seorang perupa anggota Komperta yang terlibat dalam pameran lukisan Rindu Berbisik.-Guruh DN-Harian Disway

BACA JUGA:Pameran Lukisan Di Antara Hujan, Maknai Ingatan Silam

Mendefinisikan kerinduan tentu sangat sulit. Tapi kalimat Gustave Flaubert, sastrawan Prancis, begitu menggugah. Ia menulis: Merindukan seseorang adalah bagian dari mencintai. Jika kau tak pernah berpisah, kau tak akan pernah tahu seberapa kuat cintamu.

Rindu tentu muncul setelah seseorang berpisah dengan momen atau objek yang memikatnya. Rindu pun hadir saat seseorang mencoba menggali kembali masa lalunya.

Rindu sebenarnya tidak diciptakan oleh jarak. Namun, oleh perasaan. Sebuah pengalaman, baik atau buruk, akan mengendap menjadi memori yang selalu datang. Sekuat apa pun usaha melawannya, ia tak pernah lupa untuk singgah. 

Kategori :