Bocor Alus

Sabtu 24-08-2024,23:09 WIB
Reporter : Dhimam Abror Djuraid
Editor : Yusuf Ridho

BOCOR ALUS adalah program siniar atau podcast yang ditayangkan para wartawan Tempo. Siniar itu menjadi lebih terkenal dari Tempo sendiri karena pola konsumsi informasi yang berubah di kalangan publik. Bocor Alus biasanya berisi rumor dan desas-desus politik yang tengah hangat dan memunculkan sumber-sumber yang selalu disebut sebagai layak dipercaya.

Bocor Alus kemudian menjadi kosakata baru yang direspons gencar oleh netizen. Ada yang membuat ”tandingan” dengan membuat istilah ”bocor kasar”. Salah satunya ialah Said Didu, mantan birokrat yang kemudian menjadi oposisi nonparlementer dari rezim Joko Widodo.

Bocor alus biasanya dipakai untuk menggambarkan ban mobil yang bocor halus sehingga pengemudi tidak merasakannya, tapi tiba-tiba roda menjadi kempis dan bisa membahayakan keselamatan penumpang mobil ketika melaju kencang.

BACA JUGA: Pemakan Kucing di Semarang Bocor Alus

BACA JUGA: Data Pemerintah Bocor Lagi, Kali Ini Milik PNS di Badan Kepegawaian Negara

Presiden Joko Widodo dikenal sebagai maestro dalam menyusun skenrio politik untuk kepentingan pribadi maupun dinasti keluarganya. Banyak contoh yang menunjukkan indikasi bahwa Jokowi berada di balik peristiwa politik besar kendati tidak bisa dibuktikan secara faktual.

Terbaru, yang paling bikin gempar, adalah pengunduran diri Airlangga Hartarto sebagai ketua umum Partai Golkar. Sepanjang umur Partai Golkar, belum pernah terjadi seorang ketua umum mengundurkan diri dengan sukarela sebagaimana yang dilakukan Airlangga. Tidak ada alasan politik apa pun yang bisa menjelaskan pengunduran diri itu sehingga yang muncul adalah spekulasi-spekulasi.

Capaian Partai Golkar dalam pemilu legislatif ini sangat impresif sehingga masuk tiga besar perolehan kursi tertinggi DPR RI. Golkar juga menjadi bagian dari Koalisi Indonesia Maju yang berhasil mengantarkan kemenangan pasangan Prabowo-Gibran. 

BACA JUGA: Hari ke-18 Server PDNS Belum Pulih, Kata Sandi Diduga Bocor ke Situs Scribd

BACA JUGA: PDAM Surabaya Berjibaku Atasi Pipa Bocor di Proyek Underpass Joyoboyo

Capaian itu seharusnya menjadi modal bagi Airlangga Hartarto untuk bertahan di Golkar. Namun, yang terjadi justru sebaliknya. Airlangga mundur tanpa menunggu munas Golkar yang sesuai jadwal akan dilangsungkan Desember 2024. Airlangga mundur secara misterius dan munas Golkar dimajukan menjadi Agustus ini.

Sebagai pengganti Airlangga, muncul calon tunggal Bahlil Lahadalia yang dikenal sebagai pendukung Jokowi. Munculnya Bahlil makin memperkuat spekulasi bahwa Jokowi berada di balik pendongkelan Airlangga. Namun, spekulasi itu hanya tinggal spekulasi yang tidak bisa dibuktikan secara faktual. Spekulasi yang berkembang mengatakan bahwa Jokowi bisa saja menjadi ketua dewan pembina Golkar, posisi yang sangat powerful di masa Orde Baru.

BACA JUGA: Denny Diduga Pembocor Rahasia Negara

BACA JUGA: Dana Hibah APBD Jatim Diduga Bocor 30 Persen, Seluruh Anggota DPRD Jatim Disorot KPK

Jokowi juga disebut sebagai mastermind dari kemenangan Prabowo-Gibran. Jokowi juga yang disebut mendesain Gibran supaya bisa menjadi wakil presiden. Dimulai dari dugaan rekayasa keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang mengubah batas usia cawapres sampai penolakan gugatan sengketa hasil pilpres oleh pasangan Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud. Tangan Jokowi disebut-sebut berada di balik semua skenario itu.

Kategori :