17 Lukisan Arik S Wartono Ini Ajak Siapa Saja Berzikir Mengingat Tuhan, Mediumnya Pakai Serbuk Logam Mulia

Selasa 27-08-2024,23:12 WIB
Reporter : Heti Palestina Yunani
Editor : Heti Palestina Yunani

BACA JUGA: Kado Lukisan Bung Karno, PDIP Jatim Isyaratkan Koalisi dengan Gerindra di Pilkada Jatim 2024

"Melukis sambil berzikir. Karya lukisan yang saya hasilkan pun menjadi entitas yang berzikir,” terangnya. Zikir itu misalnya dalam lukisan Dzkir Yaasiin dan Dzikir Allah.

Keduanya berukuran 50x40 cm dengan cat air, tinta, dan pena di atas kanvas. Juga Astaghfirullah (75x60 cm, cat akrilik dan serbuk logam mulia di atas kanvas) serta Assalamualaikum (100x100 cm, cat akrilik dan serbuk logam mulia di atas kanvas).

Saat melukis karya itu, Arik meyakini bahwa gerak anggota tubuh, otak, dan qolbu secara fisik sekaligus mental saat melukis tidak akan pernah lepas dari campur tangan kuasa Allah.

BACA JUGA: Mooi Indie dalam Pameran Lukisan Djitoe Memberi Kebaruan Perspektif

”Jadi jika Allah tak berkehendak tentu proses melukis tak akan pernah terjadi dan karya seni berupa lukisan tak akan pernah tercipta,” katanya. Dalam konsepsi ini, Arik lantas mengajak berpikir. Sesungguhnya siapa yang mencipta karya seni?

“Ketika seniman berupaya menangkap yang tergelar di alam semesta ini kdan memindahkannya dengan ke dalam medium seni, apakah si seniman bisa lepas dari kuasa, kehendak, dan izin Allah? Bahkan sekalipun karyanya itu justru berupa upaya menafikan eksistensi Allah,” bebernya.

”Secara esensial sesungguhnya siapa yang menggerakkan sel-sel yang hidup atau bahkan siapa sesungguhnya yang menghidupkan sel? Mustahil ia hidup otomatis begitu saja tanpa ada yang menghidupkan,” ungkap Arik bernada tanya.

BACA JUGA: Hadiri Silaturahmi dan Bukber Partai Demokrat, Prabowo Diberi Lukisan Tangan SBY

Maka ketika Arik melukis, siapa sesungguhnya pencipta lukisan karya-karyanya itu? ”Saya sepenuhnya entitas yang utuh dan bebas. Ataukah justru ada entitas lain yang lebih berkuasa atas kehendak terciptanya karya-karya ini,” terangnya.

Arik sangat percaya pasti ada campur tangan Allah pada setiap tindakannya dalam  melukis. Bahkan setiap ide dan gagasan yang terlintas dalam kepalanya sekaligus segala yang terserap dalam indera rasa, ia implementasikan dalam karya.

Dengan begitu maka ada kesadaran untuk meningat Allah. ”Karya lukisan yang tercipta adalah wajib. Itu cara mengingat Allah dengan melibatkan kesadaran diri dengan berzikir,” ungkapnya.

BACA JUGA: Lukisan Bergaya Pop Art Karya Vincent Prijadi Purnomo Ini Unik, Simak Ya!

Lewat lukisan, Arik berpesan. Bahwa apa pun yang berzikir maka ia hidup. Sekalipun ia teridentifikasi secara keliru sebagai "benda mati" misalnya batu, kayu, gunung, air dan sebagainya. Begitu juga semua objek yang tampil dalam Lukisan yang Bedzikir. 

Maka sesungguhnya lukisan itu berzikir. Mereka telah menjadi subjek. ”Posisi saya hanya mampu merangkainya dalam kreasi estetik karya seni rupa yang disebut lukisan.

Pada saat berproses, alat-bahan dan material seni yang saya gunakan tentu terlibat dalam upaya mengingat Allah. Inilah aktivitas berzikir,” tegasnya. (*)

Kategori :