Koordinator juri Noor Arief menjelaskan, ajang ini adalah mencari desa/kelurahan dengan program yang iriginal dan berdampak besar untuk warganya. “Untuk tahun ini ada poin penilaian tambahan. Media sosial dan pemberitaan media massa,” terang Arief.
Dikatakan Arief, karena indikator ini baru diterapkan tahun ini, ada beberapa catatan yang dibuat saat penilaian media sosial. “Beberapa memang sudah bagus mulai dari konten hingga reaksi masyarakat. Tapi banyak yang masih belum bisa memaksimalkan media sosialnya untuk program inivasi,” kata Arief.
Dari penjurian medsos, banyak ditemukan akun yang berisi hanya kegiatan pribadi saja. Seperti dokumentasi kegiatan pribadi dan keluarga tiga pilar tersebut. “Memang tidak salah. Itu akun pribadi mereka dan sah-sah saja mengisi dengan unggahan-unggahan pribadi. Tapi kami tidak mencari hal itu,” jelas Arief.
Panitia mencari tiga pilar yang juga memanfaatkan akun pribadinya untuk tugas-tugasnya. Menyampaikan pesan atau pun imbauan sesuai dengan tugas pokok fungsi, menghibur sekaligus mengedukasi. “Kami ini mencari patriot. Patriot adalah pembela dan pecinta tanah air. Mereka mengabdi melebih tugasnya,” tutup Arief. (*)