LAMONGAN, HARIAN DISWAY - Dosen dan mahasiswa Teknik Mesin Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya melaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat di Desa Primpen, Kecamatan Bluluk, Kabupaten Lamongan.
Kegiatan itu bertujuan membantu para petani tembakau di daerah tersebut dengan menciptakan alat pemotong daun tembakau yang dapat menghemat waktu dan tenaga.
Serah terima alat pemotong daun tembakau kepada kelompok tani Desa Primpen dilaksanakan pada Kamis, 5 September 2024. Alat tersebut dirancang tim dosen yang terdiri atas Indah Nurpriyanti, S.Pd., M.Sc. dan Elisa Sulistyorini, S.T., M.T., bersama mahasiswa Teknik Mesin Untag Surabaya.
BACA JUGA: Tangkal Hoax Pilkada, Mafindo Gelar Sosialisasi di Untag Surabaya
BACA JUGA: Dosen Untag Surabaya Dorong Pengembangan Branding Digital Pertanian Melon di Lamongan
Inovasi itu lahir dari kebutuhan para petani tembakau yang selama ini masih menggunakan pisau secara manual untuk memotong daun tembakau, yang memakan banyak waktu dan tenaga serta menghasilkan potongan yang tidak seragam.
Proses perancangan alat pemotong itu dimulai dengan survei dan diskusi dengan petani setempat untuk memahami masalah yang dihadapi. Daun tembakau yang perlu dicacah sesuai permintaan pasar memerlukan proses yang lebih efisien.
Penggunaan pisau secara manual membuat waktu yang dibutuhkan sangat lama. Hasil potongannya pun tidak merata. Melihat tantangan tersebut, tim pengabdian kepada masyarakat Teknik Mesin Untag Surabaya mengembangkan alat yang dapat memotong daun tembakau dengan lebih cepat dan seragam.
BACA JUGA: Peringati Hari Lahir Proklamator, Untag Surabaya Gelar Dialog Bulan Bung Karno
BACA JUGA: Ini 9 Alasan Mengapa Anda Harus Kuliah di Untag Surabaya Selain Jadi Kampus Tertua di Jawa Timur
Tak hanya menyerahkan alat, tim pengabdian juga memberikan penyuluhan mengenai penggunaan dan perawatan alat pemotong tersebut. Penyuluhan itu dilaksanakan pada Sabtu, 7 September 2024, oleh Ir. Ninik Martini, M.T. dan Maula Nafi, S.T., M.T.
Mereka menjelaskan cara kerja alat, pemeliharaan, serta tip agar alat dapat digunakan dalam jangka waktu yang panjang. Diharapkan, dengan adanya alat itu, produktivitas petani tembakau di Desa Primpen dapat meningkat secara signifikan.
”Kami berharap alat ini dapat membantu para petani menghemat waktu dan tenaga serta meningkatkan kualitas hasil panen mereka,” ujar Indah Nurpriyanti, salah seorang dosen yang terlibat dalam program itu.
BACA JUGA: PLN Jatim Jalin Kerjasama dengan Untag Surabaya Percepat Transisi Energi Menuju NZE 2060
BACA JUGA: Mahasiswa Untag Surabaya Gagas Soerabaja Tempo Doeloe, Hadirkan Jajanan Jadul