Bagi kami, ketika menghadapi kolega yang memasuki usia purnatugas, tentu ada sesuatu yang tidak nyaman. Ada sesuatu yang rasa-rasanya aneh yang membuat hati kami seolah teriris karena harus kehilangan seorang sahabat. Kehadiran masa purnatugas rasa-rasanya sangat mendadak. Tidak terduga.
Kami yang selama ini terbiasa berkumpul bersama menghabiskan waktu mengabdikan diri sebagai sesama dosen, tiba-tiba datang masa pensiun. Kami merasa setelah Tri Susantari pensiun, tidak ada lagi tawa renyah dan sikap sabarnya ketika menghadapi mahasiswa yang konsultasi.
Tanpa disadari, air mata Tri Susantari meleleh di pipi ketika kami memperingati momen pensiunnya di De Djawatan Forest, Banyuwangi. Di bawah pohon-pohon besar yang menjulur seperti tangan-tangan raksasa di langit, kami sengaja berkumpul sejenak untuk menyampaikan rasa hormat dan rasa kehilangan kami terhadap salah seorang kolega baik yang purnatugas.
Suasana hutan yang adem dengan pohon-pohon raksasa yang menjulang dan semak-semak dengan warna serbahijau cerah tidak mampu menyembunyikan kegundahan hati kami semua.
Tri Susantari yang kami minta untuk berpidato sebentar tak mampu banyak berkata-katanya. Ia hanya menyampaikan rasa syukur yang amat dalam dan ucapan terima kasih karena telah menjadi bagian dari keluarga besar Departemen Ilmu Informasi dan Perpustakaan FISIP Unair.
”Saya matur nuwun sangat masih disapa dan diajak pergi bersama”. Itulah kata-kata pendek yang sempat diucapkan Tri Susantari. Setelah itu, raut kesedihan muncul dan matanya pun berkaca-kaca. Kami pun semua terdiam sejenak.
Bagi kami, kebersamaan adalah sesuatu yang menyenangkan untuk dikenang. Masa-masa terindah adalah ketika kami selesai mengajar, istirahat sejenak di ruang dosen.
Meski masih disibukkan dengan berbagai pekerjaan membimbing mahasiswa, menguji, atau menulis artikel dan mempersiapkan kuliah selanjutnya, kami selalu menyempatkan waktu untuk berbincang-bincang ringan.
Guyonan bersama adalah aktivitas yang lazim kami lakukan untuk menghindari stres di tengah beban mengajar dan aktivitas lain yang harus kami selesaikan sehari-hari.
OBE
Mengunjungi sejumlah tempat tujuan wisata di Banyuwangi sengaja kami rencanakan untuk melepas penat. Selain berkunjung ke hutan dan sabana di Baluran, kami berkunjung ke De Djawatan Forest dan Pantai Merah, Banyuwangi.
Meski demikian, kami juga mengisi hari dengan diskusi dan rapat ringan membicarakan kegiatan pembelajaran yang kami laksanakan setelah mahasiswa selesai menjalani UTS nanti.
Topik yang kami rapatkan selama di Banyuwangi adalah OBE. Pembelajaran berorientasi luaran atau outcome based education (OBE) merupakan metode dan proses pembelajaran yang berfokus pada mencapai hasil capaian yang ditentukan (pengetahuan, kemampuan, dan perilaku yang berorientasi pada hasil).