HARIAN DISWAY - Marc Marquez saat ini tengah menghadapi salah satu tantangan terbesar di musim MotoGP 2024, menyusul perubahan ketentuan pada mesin GP23 yang dianggap merugikan. Empat putaran terakhir di Grand Prix Australia akhir pekan ini 18-20 Juni 2024 bakal menjadi tantangan besar.
Di MotoGP, setiap pembalap hanya diperbolehkan menggunakan tujuh mesin dalam satu musim.
Jika mereka mengalami kerusakan, seperti yang dialami Marquez di Mandalika, mereka harus berjuang dengan jumlah mesin yang terbatas hingga putaran berikutnya, yang menambah tekanan pada tim untuk menjaga performa mesin.
Marc Marquez dan para pembalap tim GP23 lainnya harus menghadapi situasi teknis yang kurang menguntungkan, terutama setelah insiden kerusakan pada mesin motor Marc Marquez di GP Indonesia di Mandalika hampir tiga minggu lalu.
Kerusakan mesin ini menjadi sorotan utama bagi tim Gresini, tim yang menaungi Marc Marquez, terpaksa menelan kegagalan besar di Mandalika.
Terbukti Bersalah Menabrak Joan Mir, Alex Marquez Dihukum Long Lap Penalti Pada MotoGP Australia-Motogp-
Meskipun belum ada penjelasan resmi dari Ducati mengenai penyebab kerusakan, beberapa laporan awal, termasuk dari The Race dan Gazzetta dello Sport, menyebutkan bahwa masalah tersebut kemungkinan disebabkan oleh roda gila baru yang dipasang pada mesin GP23 dalam beberapa putaran terakhir.
BACA JUGA:Francesco Bagnaia Sapu Bersih MotoGP Jepang 2024, Pangkas Jarak Poin dengan Jorge Martin
BACA JUGA:Jorge Martin Juarai MotoGP Mandalika 2024, Perebutan Juara Dunia Makin Panas
Roda Gila Baru dan Perubahan pada GP23
Roda gila baru ini awalnya diperkenalkan untuk membuat motor lebih halus, terutama dalam aspek pengereman mesin. Namun, perubahan ini justru menyebabkan masalah bagi beberapa pembalap Ducati, termasuk Marco Bezzecchi.
Karakteristik pengereman yang berubah membuat Bezzecchi kesulitan memaksimalkan kekuatannya saat mengerem dan juga menyebabkan understeer di tikungan, yang membuat performanya kurang optimal di beberapa balapan.
Namun, perbaikan yang dilakukan pada motor ini justru membawa peningkatan performa bagi Bezzecchi di paruh kedua musim ini. Dalam setiap GP sejak Aragon, Bezzecchi berhasil finis di enam besar, dengan pencapaian terbaiknya adalah posisi keempat di GP Emilia Romagna.
Hal ini menunjukkan bahwa meskipun perubahan pada motor memberikan tantangan, beberapa pembalap tetap mampu menyesuaikan diri dan tampil konsisten.
BACA JUGA:Drama! Marc Marquez Gagal Raih Pole Position GP Jepang, Direbut Pedro Acosta si Rookie Tech3
BACA JUGA:Marc Marquez Jatuh Dua Kali, Jorge Martin Raih Pole Position di GP Indonesia