SURABAYA, HARIAN DISWAY - Pasangan calon tunggal Eri Cahyadi-Armuji telah rampung menjalani debat publik pertama Pemilihan Wali (Pilwali) Kota Surabaya 2024 oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU), Rabu, 16 Oktober 2024.
Debat berlangsung selama 120 menit di Dyandra Convention Hall, Jalan Basuki Rahmat, dengan mengusung tema Meningkatkan Pelayanan dan Kesejahteraan Masyarakat Kota Surabaya.
Namun, debat publik pada Pilwali Surabaya tahun ini cukup berbeda. Tak ada pemandangan saling melempar pertanyaan di antara paslon. Yang ada hanya lah pemaparan dan penajaman visi misi.
Maklum, Pilwali Surabaya 2024 ini memang diikuti cuma satu paslon, Eri-Armuji. Rival dari mereka tidak lain adalah benda abstrak bernama kotak kosong. Tak berwujud dan tak berupa.
BACA JUGA:Debat Perdana Pilwali Surabaya Tanpa Kursi Kotak Kosong
BACA JUGA:Debat Pilwali Surabaya 2024, Eri-Armuji Pamer Berhasil Berantas Makelar Adminduk
Kendati tak memiliki lawan di panggung debat semalam, pasangan calon tunggal Eri-Armuji mengaku tetap tegang saat memaparkan visi-misi di hadapan publik.
Justru, menurut Eri, apa yang disampaikan pada debat publik pertama merupakan wujud pertanggungjawabannya kepada masyarakat Surabaya.
"Buat saya ada kotak kosong atau ada lawan, itu sama saja. Sama-sama lawan. Podo-podo ndredeg'e (sama-sama groginya, Red)," ujarnya seusai debat.
Eri lantas menyampaikan capaian prestasinya selama 3,5 tahun menjabat sebagai wali kota Surabaya. Seperti berhasil membangun RS Surabaya Timur, menurunkan angka kemiskinan, dan stunting.
BACA JUGA:Debat Perdana Pilwali Surabaya: Eri-Armuji Janjikan Berobat Gratis dan Bangun Dua RS Baru
BACA JUGA:Pilwali Surabaya 2024: ASN Harus Netral dan Dilarang Berpolitik
"Saya cuma 1,5 tahun loh, 2 tahunnya lagi itu kena (pandemi, Red) Covid. Ini bukan karena saya, karena persatuan masyarakat Surabaya, gotong royong. Ayo terus bangun Kota Surabaya," imbuhnya.
Sementara itu, calon wakil wali kota Surabaya Armuji juga memberikan tanggapan serupa. Menurutnya, ada atau tidak ada lawan memiliki porsi masing-masing.
Armuji lantas bercerita bahwa debat publik Pilkada 2020 lalu menjadi pengalaman pertamanya. Panggung tersebut ia jadikan pembelajaran agar lebih tenang di debat-debat berikutnya.