Cara Investasi Saham untuk Pemula, Pasti Cuan!

Kamis 24-10-2024,05:19 WIB
Reporter : Angelina Aurellia*
Editor : Salman Muhiddin

HARIAN DISWAY - Investasi saham merupakan salah satu instrumen investasi yang semakin populer di kalangan masyarakat, terutama bagi mereka yang ingin mencapai kebebasan finansial di masa depan.

Saham memiliki potensi keuntungan yang besar, tetapi juga disertai dengan risiko yang tidak boleh diabaikan. Bagi pemula, terjun ke dunia investasi saham bisa terasa menakutkan, karena banyaknya istilah yang tidak familiar dan fluktuasi harga yang cepat.

Namun, dengan pengetahuan yang tepat dan strategi yang matang, investasi saham bisa menjadi pilihan cerdas untuk mengembangkan kekayaan jangka panjang.

BACA JUGA:Resmi Jadi Emiten BEI, Benteng Api Technic Lepas 620 Juta Saham

Apa Itu Investasi Saham?

Saham adalah bukti kepemilikan seseorang atau sebuah entitas dalam sebuah perusahaan. Ketika Anda membeli saham suatu perusahaan, Anda secara tidak langsung menjadi pemilik bagian dari perusahaan tersebut. Saham memberikan dua jenis keuntungan utama bagi para investor: capital gain dan dividen.

- Capital gain adalah keuntungan yang diperoleh ketika harga saham yang Anda beli meningkat dan kemudian dijual dengan harga yang lebih tinggi. Misalnya, jika Anda membeli saham seharga Rp 1 juta dan menjualnya ketika harga naik menjadi Rp 1,2 juta, maka Anda mendapatkan capital gain sebesar Rp 200 ribu.

- Dividen adalah pembagian keuntungan perusahaan kepada pemegang saham. Dividen biasanya diberikan secara berkala, tergantung kebijakan perusahaan dan kinerjanya dalam satu periode tertentu.

Berinvestasi di saham memiliki potensi untuk memberikan keuntungan yang besar dalam jangka panjang, tetapi juga terdapat risiko kerugian jika harga saham turun atau perusahaan mengalami kebangkrutan.

BACA JUGA:1 Lot Berapa Lembar Saham? Simak Penjelasannya!

Keuntungan dan Risiko Investasi Saham

Keuntungan:

1. Potensi Pengembalian yang Tinggi: Saham memiliki potensi untuk memberikan pengembalian yang lebih tinggi dibandingkan instrumen investasi lain seperti deposito atau obligasi, terutama dalam jangka panjang.

2. Kepemilikan dalam Perusahaan: Dengan membeli saham, Anda menjadi pemilik sebagian dari perusahaan, yang berarti Anda juga berhak atas dividen jika perusahaan tersebut membagikan keuntungan.

3. Likuiditas: Saham merupakan instrumen investasi yang likuid, artinya Anda dapat dengan mudah membeli dan menjual saham di pasar saham selama jam perdagangan.

BACA JUGA:Usai Gelar RUPST, GoTo Bakal Buyback Saham senilai Rp 3,2 Triliun

Risiko:

1. Fluktuasi Harga: Harga saham sangat volatil dan bisa berubah dengan cepat. Perubahan ini dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti kinerja perusahaan, kondisi ekonomi global, dan peristiwa politik.

2. Risiko Kerugian Modal: Tidak ada jaminan bahwa saham yang Anda beli akan selalu meningkat nilainya. Anda bisa mengalami kerugian jika harga saham yang Anda beli menurun.

Kategori :