”DEMOKRASI adalah sistem pemerintah yang paling buruk, tetapi terbaik di antara sistem yang ada”. Anda masih ingat pernyataan itu? Betul. Pernyataan itu diucapkan Winston Churchill, perdana menteri Inggris semasa Perang Dunia Kedua. Inggris adalah negara yang menerapkan sistem monarki konstitusional yang mengadopsi demokrasi liberal dalam pelaksanaannya.
Satu lagi ungkapan mengenai demokrasi yang sering kita dengar sebagai definisi demokrasi: ”Demokrasi pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, untuk rakyat”. Presiden Soekarno sering mengutip ungkapan itu dan para politikus masa kini yang berkampanye juga sering menirukan ungkapan tersebut.
Sebenarnya ungkapan itu bukan definisi. Ungkapan tersebut merupakan opini atau pandangan pribadi dari Abraham Lincoln, presiden ke-16 Amerika Serikat (AS) yang terkenal sebagai salah seorang founding fathers negara AS.
BACA JUGA:Demokrasi Prosedural dan Substantif
BACA JUGA:Demokrasi Fandom
Yang ironis, dua tokoh sejarah yang hebat itu justru menjadi korban demokrasi. Churchill pemimpin Partai Konservatif dan dipuja-puji sebagai pahlawan nasional Inggris karena membawa Inggris dan sekutu menang dalam perang melawan Nazi Jerman pada 1945.
Namun, Churchill kalah dalam pemilu Inggris saat melawan Clement Atlee dari Partai Buruh. Jasa besar Churchill tidak membuat rakyat Inggris berterima kasih kepadanya.
Tragedi demokrasi yang lebih tragis dialami oleh Lincoln pada 1865. Ketika sedang menonton opera, ia ditembak mati oleh John Wilkes Booth yang kecewa terhadap kepemimpinannya.
BACA JUGA:Demokrasi Apartheid dan Judicial Overhaul ala Benjamin Netanyahu
BACA JUGA:Hantu Demokrasi atau Pemulihan Ekonomi
Padahal, Lincoln dianggap sebagai demokrat sejati karena memberikan hak-hak demokrasi yang egaliter kepada orang-orang kulit hitam yang sebelumnya diperbudak kulit putih.
Tapi, di mata Wilkes Booth, Lincoln dianggap sebagai seorang tiran yang merampas hak-hak orang kulit putih untuk mendirikan negara sendiri di bagian utara Amerika, terpisah dari Amerika bagian selatan yang banyak dihuni orang kulit hitam.
Lincoln adalah pembela gerakan ”unionist” yang memperjuangkan negara kesatuan Amerika melawan gerakan secessionist atau separatis yang ingin memecah Amerika.
BACA JUGA:Aktivisme Baru dan Demokrasi Kampus
BACA JUGA:Demokrasi Digital dan Partisipasi Pemilih