BANGKALAN, HARIAN DISWAY – Calon Bupati Bangkalan nomor urut 2 Mathur Husyairi menggelar kampanye gerakan tolak politik uang kepada para pendukung, relawan, dan simpatisan, Minggu malam, 17 November 2024.
Dalam kampanyenya malam itu, Mathur menegaskan pentingnya menolak politik uang di semua tingkatan. Hal ini sejalan dengan semangat Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu).
"Kita semangatnya sama dengan Bawaslu. Dari semua tingkatan, kita wajib menolak politik uang. Di level apapun," kata Mathur.
Mantan anggota DPRD Jatim ini menekankan bahwa politik uang akan berujung pada korupsi dalam pemerintahan.
Terlebih, dalam 20 tahun terakhir, dua pemimpin di Bangkalan ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) karena dugaan korupsi.
BACA JUGA:Trans Jatim Cakraningrat Layani Rute Surabaya-Bangkalan Mulai Beroperasi, Ini Ongkos dan Rutenya!
BACA JUGA:Mahasiswa UTM yang Menganiaya Pacarnya Resmi Ditahan Polres Bangkalan
"Ketika dia ingin memperoleh jabatan dengan cara membeli suara rakyat, maka konsekuensinya, saya pastikan dia akan korup di dalam pemerintahannya," ujar Mathur.
Menurut dia, pola pikir masyarakat yang selama ini tergiur dengan politik uang harus mulai disadarkan.
Karena itu, dalam beberapa kesempatan, ia selalu mengampanyekan gerakan tolak politik uang. Gerakan ini akan terus berlnjut hingga ke beberapa kecamatan.
"Kita akan kampanyekan tolak politik uang dan kita lawan orang-orang yang berupaya untuk membeli suara rakyat dengan cara apapun. Karena ini akan merusak demokrasi, ini akan merusak martabat pemerintahan itu sendiri," kata Mathur.
Menanggapi masyarakat yang enggan memilih jika tidak diberi uang, Mathur mengajak para pemilih untuk tidak mengorbankan nasib Bangkalan demi uang receh.
BACA JUGA:Anugerah Patriot Jawi Wetan II 2024: Medan Keras Bangkalan Bukan Halangan
Ia mengaku akan terus berupaya mengetuk hati masyarakat, para pemilih, yang selama ini punya rencana untuk tidak hadir ke TPS jika tidak ada pasangan calon yang memberikan uang.