Sejarah Hari Hak Asasi Manusia Internasional, 10 Desember 2024

Selasa 10-12-2024,07:00 WIB
Reporter : Angelina Aurellia*
Editor : Guruh Dimas Nugraha

Misalnya, Konvensi Internasional tentang Penghapusan Segala Bentuk Diskriminasi Rasial (ICERD) pada 1965, Konvensi Hak Anak pada 1989, dan Konvensi tentang Penghapusan Segala Bentuk Diskriminasi terhadap Perempuan (CEDAW) pada 1979.

BACA JUGA:Sidang Paripurna DPR, PKS Minta Gunakan Hak Angket

Konvensi-konvensi itu memberikan dasar hukum yang lebih kuat bagi negara-negara untuk melindungi hak asasi manusia warganya.

Tantangan Kontemporer dalam Hak Asasi Manusia

Meskipun ada banyak kemajuan, tantangan dalam memperjuangkan hak asasi manusia tetap ada. Beberapa isu penting yang masih menjadi perhatian global hingga saat ini. Yakni perlindungan terhadap pengungsi dan migran, hak-hak perempuan, kebebasan beragama, serta hak atas privasi di dunia digital.

Banyak negara yang masih terjebak dalam pelanggaran hak asasi manusia, dengan ketidaksetaraan yang terus menghambat kemajuan global.

Hari Hak Asasi Manusia Internasional menjadi momen penting untuk terus mengingatkan kita. Bahwa perjuangan untuk hak asasi manusia adalah perjuangan yang tak kenal henti.

BACA JUGA:Masa Sidang DPR Dimulai Hari Ini, Selamat Datang Hak Angket!

Setiap individu berhak mendapatkan perlindungan, martabat, dan kebebasan yang sama. Masyarakat global pun harus bersatu untuk mewujudkan dunia yang lebih adil dan setara bagi semua.

Hari Hak Asasi Manusia Internasional yang diperingati setiap tanggal 10 Desember adalah sebuah refleksi atas perjalanan panjang untuk menegakkan hak-hak dasar manusia di seluruh dunia.

Meskipun telah ada kemajuan yang signifikan sejak adopsi Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia pada 1948, tantangan dalam mencapai kesetaraan dan keadilan bagi semua individu masih sangat besar.

BACA JUGA:Pro Hak Angket 314 Kursi Vs Tolak Hak Angket 261 Kursi

Maka penting bagi setiap generasi untuk terus memperjuangkan hak asasi manusia, memperluas pemahaman, dan memperkuat solidaritas internasional demi tercapainya dunia yang lebih manusiawi.

*) mahasiswa magang prodi Sastra Inggris, Universitas Airlangga.

Kategori :