Kendaraan Dinas Mulai Hijrah ke Mobil Listrik, Pemkot Surabaya Pilih Skema Sewa Biar Lebih Hemat

Kamis 19-12-2024,12:55 WIB
Reporter : Ghinan Salman
Editor : Mohamad Nur Khotib

BACA JUGA:Wuling Kenalkan Mobil Listrik ke Awak Media

Jika diakumulasikan, pemkot akan mengeluarkan biaya Rp 6,5 miliar untuk sewa 42 mobil listrik selama setahun.

Namun, jika harus membeli mobil listrik sebanyak 42 unit, biaya yang mesti dikeluarkan bisa mencapai Rp 15,9 miliar.

Itu dengan asumsi harga pasaran BYD M6 varian standar dibandrol Rp 379 juta untuk on the road (OTR) Surabaya. 

BACA JUGA:GM dan Hyundai Motors Akan Berkolaborasi Untuk Lahirkan Mobil Listrik Jenis Baru

Tentu belum menghitung biaya perawatan mobil listrik. Sehingga, pengadaan mobil listrik sistem sewa ini dinilai lebih menghemat anggaran kira-kira sebesar Rp 9,3 miliar.

"Kontraknya satu tahunan. Desember sampai dengan Desember. Januari satu tahun sampai Januari berikutnya. Nah, lima unit ini uji coba dulu. Kalau lima unit ini sudah cocok, ya, Januari kita ambil lagi," kata Ali. 

Sebelum pengadaan mobil listrik, pemkot sudah menyiapkan infrastrukturnya. Yakni tempat pengisian daya di lima titik bekerja sama dengan PLN dan BUMD Pemkot Surabaya.

BACA JUGA:Mobil Listrik Startup di Tiongkok Kian Unggul, Nio Puncaki Peringkat Kepuasan Konsumen

Dua pengisian daya berada di Balai Kota, satu pengisian daya di Kantor Pemkot Surabaya, dan masing-masing satu unit pengisian daya di Siola dan Yayasan Kas Pembangunan.

Pengadaan mobil listrik itu hanya diperuntukkan bagi kepala dinas di lingkungan Pemkot Surabaya. Sedangkan untuk para camat masih menggunakan mobil operasional lama. "Karena kondisi tahunannya (mobil operasional camat) masih baru," tutur Ali.

Plt Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Surabaya Muhammad Fikser mengungkap alasan pemkot lebih memilih sistem sewa ketimbang beli baru untuk mobil dinas pejabat.

BACA JUGA:Dalam GIIAS Surabaya 2024, Hyundai Hadirkan 2 Mobil Listrik All new KONA Electric dan IONIQ 5 N.

Yakni membeli mobil dinas baru memang menghabiskan biaya besar di awal dan butuh biaya perawatan dan BBM per bulan yang tidak sedikit.

Sementara sistem sewa justru sebaliknya. Butuh biaya besar di awal, tetapi untuk perawatan diserahkan kepada pihak rental.

Sehingga, sistem sewa mobil listrik dianggap lebih menghemat anggaran APBD. 

Kategori :