Siswi Dicabuli Empat Siswa di Rembang, Jateng

Kamis 19-12-2024,16:55 WIB
Oleh: Djono W. Oesman

BACA JUGA:Cabuli Anak Kekasih Sendiri, Pria Ini Diringkus Polresta Sidoarjo

BACA JUGA:Bejat, Ayah Kandung di Surabaya Cabuli Dua Anak Kandungnya

Iptu Widodo: ”Itu kan melibatkan anak-anak, kami dalam menangani kasus ini harus berhati-hati dan ekstra. Masih kami selidiki.” 

Kepala SD Negeri 3 Sendangcoyo Arief Rachadi dikonfirmasi wartawan, mengatakan, tidak ada kekerasan seks. ”Mungkin itu cuma perundungan biasa,” katanya.

Dijelaskan Arief, berdasar pengakuan para pelaku, siang itu korban J pemegang kunci pintu penyekat antara ruang kelas V dan VI. Sedangkan para pelaku meminta kunci tersebut, tapi tidak diberikan oleh korban.

Arief: ”Kuncinya dikantongi di rok bagian kanan depan korban. Lalu, para pelaku merebut. Otomatis para pelaku memegang rok korban. Itu saja.”

BACA JUGA:Kasus Rudapaksa Moumita Belum Reda, India Diguncang Pencabulan Dua Murid TK

BACA JUGA:Cintanya Ditolak, Pengangguran di Surabaya Rampok dan Cabuli Pemilik Toko Kelontongan

Ditanya wartawan, kok sampai dilaporkan ke polisi sebagai pencabulan?

Arief: ”Kalau masalah cabul, saya kira tidak ada. Masalahnya, pengakuan dari pelakunya, mereka itu minta kunci yang pengakuannya dibawa oleh korban. Kunci pintu sekat antara kelas V dan kelas VI. Dengan maksud, pintu mau dikunci saja biar kelas V dan kelas VI tidak campur gitu.”

Dilanjut: ”Ya, di situ bukan melakukan pencabulan. Tidak ada yang namanya cabul. Kalau cabul, kan anak-anak pasti berusaha melihat yang tidak pernah mereka lihat (kelamin korban). Tapi, itu tidak terjadi. Jadi anak tersebut ya tetap utuh tetap mengenakan pakaian Pramuka.”

BACA JUGA:Polresta Sidoarjo Akhirnya Tangkap Ayah yang Cabuli Anak Balitanya

BACA JUGA:Remaja di Surabaya Dicabuli Empat Keluarganya Sejak Kelas 3 SD

Ditanya tentang pelaku menyodok kelamin korban, Arief menjawab begini:

”Karena kuncinya di situ, di saku rok di bagian paha depan korban, dan kebetulan ada anak yang menggunakan benda kayu. Nah, kayu itu untuk memukul. Namanya memukul kan ada yang menyodok dan sebagainya.”

Mengapa tidak ada guru di sana?

Kategori :