AUDITORIUM Binakarna, Hotel Bidakara, Jakarta, Senin (24 Februari 2025), mencatatkan sejarah. Menjadi tempat wisuda sarjana lulusan pertama ”kampus gaib” pertama di Indonesia dan keempat di dunia.
Kampus gaib? Ya. Tentu para wisudawannya bukan makhluk gaib. Ia para sarjana sungguhan. Yang telah berhasil menyelesaikan studi di universitas digital pertama itu. Yang telah berdiri empat tahun lalu.
Sebutan kampus gaib bukan dari orang lain. Melainkan dari rektornya: Dr Laode Masihu Kamaludin. Rektor Universitas Insan Cita Indonesia (UICI). ”Jadi, gaib seperti yang disebutkan di surah Al-Baqarah ayat 3 itu riil,” katanya, lantas tersenyum.
BACA JUGA:Menggalakkan Riset Aksi untuk Kebermanfaatan Kampus
BACA JUGA:Transformasi UTM Menuju Standardisasi Kampus Global: Tantangan dan Aksi Strategis 2025
Tentu, Kamaludin hanya ingin bercanda. Sebab, yang dimaksud gaib di sini tak ada kaitannya dengan keyakinan seseorang. Ini soal mindset baru yang terbentuk akibat perkembangan teknologi informasi. Model kampus yang berbeda dengan yang konvensional.
Acara dies keempat dan wisuda sarjana UICI yang pertama itu juga nyata. Tidak gaib. Dua puluh mahasiswa dari berbagai program studi dengan khidmat mengikuti rangkaian wisuda. Yang dimulai dengan pembacaan Al-Qur’an dan diakhiri doa.
Para wisudawan tersebut duduk di baris tengah kursi auditorium. Ada empat kursi setiap baris yang memanjang ke belakang. Kanan kirinya diapit kursi untuk orang tua murid dan para tamu undangan dies maupun wisuda.
BACA JUGA:Lompatan Riset Kampus LPTKNI
BACA JUGA:Aktivisme Baru dan Demokrasi Kampus
Sejumlah tamu penting hadir. Sebagian besar tokoh Keluarga Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI). Universitas yang berkantor di Jalan Rasuna Said, Setia Budi, Kuningan, Jakarta, itu memang diinisiasi para alumnus organisasi kemahasiswaan tersebut.
Disebut ”gaib” karena perguruan tinggi itu berbasis digital. Dengan dmeikian, tidak diperlukan kampus yang luas. Tidak perlu ruang kuliah seperti kampus pada umumnya. Ruang kuliahnya ada di dunia maya. Mahasiswanya bisa mengikuti kuliah dari mana saja dan kapan saja.
Karena itu, jangan membayangkan kampus UICI seperti kampus UI, UGM, ITB, atau kampus-kampus lainnya. Kampus UICI hanya seluas seperempat lantai di Gedung Graha Binakarsa, Rasuna Said, Kuningan, Jakarta. Padahal, sudah ada 2.400 mahasiswa yang aktif kuliah di sana.
BACA JUGA:Kampus Merdeka dari Aksi Perundungan
BACA JUGA:Gerakan Tolak Kelas Online di Kampusku