UNIK juga, ada joglo di tengah gedung bertingkat yang menjulang. Apalagi, bangunan kayu khas Jawa itu menjadi pusat studi tentang gula –komoditas yang kini sedang digenjot untuk bisa swasembada.
Joglo yang dimaksud ada di lingkungan Fakultas Pertanian, Universitas Gadjah Mada (UGM). Perguruan tinggi negeri yang kini menjadi top of mind se-Indonesia gara-gara polemik ijazah mantan Presiden Joko Widodo. Joglo itu kini menjadi Sugarcane Learning Center (SLC).
Bangunan unik itu berdiri atas kontribusi PT Sinergi Gula Nusantara (SGN) dan BRI. Juga, menjadi pusat riset berbagai persoalan gula maupun sawit. Yang menjadi core business PTPN III Holding. Induk PT SGN, perusahaan pelat merah yang bergerak di industri gula.
BACA JUGA:Festival Kuliner Joglo Semar di Grand City Mall, Sajikan Kuliner Jogja, Solo, dan Semarang
BACA JUGA:Jembatan KA Simpang Joglo Ditargetkan Selesai September 2024, Menhub: Bisa Jadi Ikon Kota Solo
Kebetulan Dirut PT SGN Mahmudi adalah alumnus Fakultas Pertanian, UGM. Demikian juga Dirut PTPN III Holding Mohamad Abdul Ghani. Yang disebut terakhir itu alumnus pascasarjana S-2 hasil kerja sama LPP –lembaga pendidikan milik PTPN Group– dengan UGM. Sedangkan sarjana dan doktornya dari IPB.
Jujur, sejak mahasiswa saya kurang melirik fakultas itu. Padahal, hanya dipisahkan jalan dengan kampus tempat saya kuliah: Fisipol UGM. Beda kampus sebelahnya lagi: fakultas ekonomi. Kampus itu lebih suka dilirik mahasiswa karena mahasiswinya kece-kece.
Kini saya jadi kesengsem kampus fakultas pertanian itu karena joglo yang menjadi pusat riset gula tersebut.
BACA JUGA:Proyek Strategis Nasional Wilayah Joglosemar Bakal Tingkatkan Konektivitas di Trans Jawa
BACA JUGA:Jembatan Kereta Api Simpang Joglo Solo Beroperasi Juni 2024, Teknologi Pertama Buatan Anak Bangsa
”Joglo yang menjadi Sugarcane Learning Center ini didirikan satu setengah tahun lalu. Bangunannya dibantu BRI. Isinya dibantu PT SGN,” kata Dekan Fakultas Pertanian Jaka Widada.
Direktur Program Irham menambahkan, gagasan untuk mendirikan SLC itu sebetulnya sudah lama. Namun, baru terealisasi dan di-launching tahun 2023. Idea awalnya karena fakultas pertanian sering bekerja sama dengan PTPN Holding untuk riset, seminar, dan sebagainya.
Dalam berbagai riset tersebut, Irham yang lulus doktor di University of Tokyo, Jepang, itu menjadi ketuanya. Salah satu hasil riset timnya adalah metode ”ring pit” untuk meningkatkan produktivitas tebu di Jatiroto, Lumajang.
BACA JUGA:Gula Swatata
BACA JUGA:Swa-gula Nusantara