Warga Gaza Berjuang Hidup di Tengah Penaklukan Israel dan Krisis Pangan yang Memprihatinkan

Selasa 06-05-2025,18:24 WIB
Reporter : Shabrina Wa Zakiah*
Editor : Taufiqur Rahman

HARIAN DISWAY - Rencana Israel untuk memperluas operasi militer dan menaklukkan seluruh wilayah Gaza memicu kekhawatiran baru di tengah krisis kemanusiaan yang semakin parah. 

Namun, bagi jutaan warga Palestina yang bertahan hidup di bawah blokade sejak berbulan-bulan lalu, ancaman terbesar bukan hanya dari serangan militer, tetapi juga dari kelaparan dan kurangnya akses terhadap kebutuhan pokok.

Kabinet keamanan Israel baru-baru ini menyetujui peta jalan militer yang bertujuan memperluas penguasaan wilayah di Jalur Gaza. 

BACA JUGA:Israel Siapkan Rencana Penaklukan Gaza, Netanyahu Bertekad Relokasi Warga Gaza ke Mesir dan Yordania

Seorang pejabat Israel menyebutkan bahwa langkah ini mencakup pemindahan penduduk ke wilayah selatan demi alasan keamanan mereka. 

Namun, kondisi di lapangan menunjukkan bahwa warga Gaza sudah menghadapi krisis kemanusiaan yang mendalam, bahkan sebelum rencana perluasan ini diumumkan.


Warga Palestina mengantri untuk mendapatkan jatah makanan di dapur amal di kamp pengungsi Nuseirat di Gaza Tengah pada 5 Mei 2025. Krisis kemanusiaan di Jalur Gaza memburuk sejak Israel memblokir semua bantuan.--Eyad BABA / AFP

Awni Awad, warga Khan Yunis yang kini tinggal di tenda setelah mengungsi akibat perintah evakuasi, menggambarkan situasinya sebagai tragis dan tak tertahankan. 

BACA JUGA:Israel Serang Warga Sipil Gaza Hari Minggu, Total Korban Tewas Lebih dari 50 Ribu Orang

“Israel tidak pernah menghentikan perang, pembunuhan, pemboman, penghancuran, pengepungan, dan kelaparan setiap hari, jadi bagaimana mereka bisa bicara soal memperluas operasi militer?,”ungkapnya kepada AFP (Agence France-Presse).

Program Pangan Dunia (WFP) milik Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada akhir April menyatakan bahwa seluruh stok makanannya di Gaza telah habis akibat blokade Israel terhadap semua pasokan sejak 2 Maret.

Aya al-Skafy, warga Kota Gaza, juga mengatakan bahwa bayinya meninggal minggu lalu karena kekurangan gizi dan kurangnya obat-obatan.

BACA JUGA:Jurnalis Palestina Meninggal Terbakar Hidup-Hidup, Imbas Militer Israel Targetkan Serang Tenda Jurnalis

Selain itu, Umm Hashem al-Saqqa, warga Kota Gaza lainnya, juga khawatir putranya yang berusia lima tahun akan mengalami nasib serupa, namun tidak bisa berbuat apa-apa.

Sementara itu, warga Gaza lainnya, Mohammed al-Shawa, menilai bahwa pengumuman Israel tentang perluasan operasi militer tidak membawa perubahan nyata karena menurutnya seluruh wilayah Gaza sudah berada dalam penguasaan militer. 

Kategori :