BACA JUGA:Jelang Konklaf: Arahkan Gereja di Persimpangan Zaman
Para kardinal dilarang membawa ponsel. Siapa pun yang membocorkan proses konklaf dapat dikenai ekskomunikasi atau ’’diasingkan’’ secara gerejawi.
Seperti tradisi, hasil pemungutan suara akan diumumkan lewat asap dari pembakaran surat suara. Hitam jika belum ada keputusan, putih jika Paus baru telah terpilih.
Para staf pendukung, mulai petugas medis, operator lift, hingga staf kantin dan kebersihan, juga diwajibkan menjaga kerahasiaan dan telah mengambil sumpah mereka pada Senin.
Namun di luar Kapel Sistina, konklaf justru meledak menjadi fenomena media sosial global. Presiden AS Donald Trump bahkan ikut serta. Trump mengunggah gambar AI dirinya dalam jubah kepausan sambil duduk di atas takhta. Satu jarinya menunjuk ke langit.
IGNATIUS KARDINAL SUHARYO dari Indonesia diwawancarai media menjelang konklaf di Vatikan, 6 Mei 2025.-DIMITAR DILKOF-
Gambar mencolok itu langsung viral. Ia mencuat di tengah lebih dari 1,3 juta unggahan soal konklaf di X. Juga lebih dari 363 juta tayangan video bertema serupa di TikTok.
“Konklaf berarti kemewahan, protokol, upacara, tapi juga rahasia dan misteri,” kata Refka Payssan, peneliti ilmu komunikasi. “Semua itu sangat cocok dengan format naratif di media sosial,” tambahnya
Stephanie Laporte dari OTTA, konsultan strategi digital, menambahkan, “Anak muda suka berspekulasi. Di media sosial, semua orang punya opini dan semua ingin mencari petunjuk, menduga siapa kardinal yang akan jadi Paus.”
Menurut Laporte, meski banyak pengguna media sosial bukan Katolik, mereka sadar akan pengaruh Paus pada ratusan juta, bahkan miliaran orang. Suara Paus akan didengar. Mulai soal isu perdamaian dunia, kontrasepsi, hingga lingkungan.
BACA JUGA:Sejarah Pemilihan Paus: Konklaf Terlama, Tertua, hingga yang Tercepat
BACA JUGA:Cerobong Asap Terpasang di Kapel Sistina, Vatikan Siap Gelar Konklaf 7 Mei Mendatang
Demam konklaf juga mencerminkan suksesnya transformasi digital Vatikan. Akun X @pontifex yang dibuat pada 2012 kini punya 50 juta pengikut dalam sembilan bahasa. Akun Instagram Paus Fransiskus sendiri punya lebih dari 10 juta pengikut.
Beberapa kardinal pun menjadi “selebriti internet”. Timothy Dolan, Kardinal New York, aktif membuat video di X dan Instagram. Luis Antonio Tagle, Kardinal Filipina, dikenal lewat video karaokenya yang viral. Uskup Agung Tokyo Tarcisio Isao Kikuchi, bahkan mem-posting swafoto dari bus dalam perjalanan menuju makam Fransiskus.
“Para kardinal kini jadi sosok yang benar-benar memikat dan masuk ke dalam budaya pop,” ujar Laporte.