”Kardinal Robert Francis Prevost telah berada di puncak tertinggi kepemimpinan Katolik,” ucap mereka yang tidak mengetahui apa pun.
SERANGKAIAN konklaf telah dilakukan selama 33 jam, terhitung dari 7 Mei 2025 hingga sekitar pukul 23.08, 8 Mei 2025. Konklaf adalah proses pemilihan paus yang dilakukan para kardinal di seluruh dunia secara tertutup.
Para awam tidak ada yang tahu bagaimana proses pemilihan tersebut terjadi. Demikian pula pendapat banyak orang bahwa konklaf pasti dipenuhi dinamika intrik politik. Anggapan tersebut muncul ketika tayang sebuah film yang berjudul Conclave.
Dalam film tersebut digambarkan bahwa konklaf sarat akan politik. Penayangan tersebut muncul saat Paus Fransiskus mengalami penurunan kesehatan, yang mengharuskannya untuk dirawat, kemudian selang beberapa bulan Paus Fransiskus berpulang ke rumah Bapa.
BACA JUGA:Paus Leo XIV Tegaskan Komitmen Lanjutkan Warisan Paus Fransiskus
BACA JUGA:Homili Perdana Paus Leo XIV: Bersatu Melawan Krisis Iman
Penayangan film tersebut berhasil memengaruhi opini publik dari berbagai kalangan tentang proses konklaf. Padahal, film tersebut merupakan film fiksi yang diadaptasi dari sebuah novel. Hal itulah yang memicu komentar pada awal paragraf muncul.
Pada kenyataannya, proses konklaf benar-benar dilakukan dengan mengedepankan sisi humanis, percakapan mendalam tentang iman dan pandangan perubahan untuk dunia yang lebih damai.
Semuanya tecermin dalam film The Two Popes yang merupakan kisah nyata tentang mundurnya Paus Benediktus XVI dari Takhta Kepausan hingga terpilihnya Paus Fransiskus sebagai paus baru.
BACA JUGA:Paus Leo XIV Pimpin Misa Perdana di Kapel Sistina, Dihadiri Para Kardinal
BACA JUGA:Kardinal Prevost Pilih Leo Sebagai Nama Kepausannya, Ini Maknanya Menurut Beberapa Pakar
Meski tidak ada yang mengetahui proses konklaf selain para kardinal, film itu menggunakan pendekatan khusus dan dibuat secara hati-jati agar tidak menimbulkan penafsiran makna yang salah.
KERAGUAN
Terpilihnya Kardinal Robert Francis Prevost, yang kini dikenal sebagai Paus Leo XIV, merupakan angin segar bagi dinamika perpolitikan global. Paus Leo XIV merupakan paus pertama yang berasal dari Amerika Serikat.
Hal tersebut dapat menjadi makna positif bagi perdamaian dunia. Seperti diketahui, konflik Palestina-Israel didalangi kepentingan Amerika Serikat untuk mendapat wilayah yang strategis guna membangun ekonomi dan militernya.