Laporan Haji dari Makkah (4): Mengintip Kesiapan Armuzna untuk Puncak Haji

Jumat 16-05-2025,10:22 WIB
Reporter : Mohamad Nur Khotib
Editor : Mohamad Nur Khotib

Puncak haji di Arafah, Muzdalifah, Mina (Armuzna) tentu menjadi yang paling dinanti seluruh jamaah haji. Kini, Otoritas Arab Saudi pun tengah menyiapkan berbagai fasilitas. Agar para jamaah bisa nyaman dan aman dalam melaksanakan rangkaian ibadah haji tersebut.

---

Matahari belum terlalu terik ketika sejumlah petugas sibuk menata karpet dan kasur di tenda-tenda putih Arafah, Kamis pagi, 15 Mei 2025. Udara Makkah terasa hangat. Geliat persiapan puncak haji mulai tampak di banyak sudut. 

Tenda-tenda itu kelak akan menjadi tempat jutaan jamaah haji dari berbagai negara berdiam dalam kekhusyukan wukuf. Tepatnya pada 9 Dzulhijah yang jatuh pada Kamis, 5 Juni nanti.

BACA JUGA:Kartu Nusuk Diakselerasi, Jamaah Haji Indonesia Tak Perlu Cemas

Di antara banyaknya tenda itu, ada sejumlah di antaranya yang terbilang cukup luas. Tenda yang dilengkap sofa itu diperuntukkan hanya dua kloter. Belum dipastikan kloter mana yang akan menempatinya.

Tak cuma itu, petugas juga tampak memeriksa unit pendingin udara satu per satu. Toilet dibersihkan, jalur akses diperiksa ulang, dan setiap detail dicek demi memastikan kenyamanan para tamu Allah dalam perjalanan spiritual agung mereka.

BACA JUGA:Salat Jumat Perdana di Makkah, Jamaah Haji Indonesia Diimbau Tak Abaikan Jadwal Bus Shalawat

Tentu, jamaah haji Indonesia pun mendapatkan slot sendiri kompleks tenda di Arafah. Salah satunya di kompleks 101 Alrifadah. Lokasinya di sisi pintu masuk tenda, tertulis nomor dan syarikah yang menaungi. "Yang kita datangi ini, kompleks Indonesia," ujar Kabid Perlindungan Jamaah PPIH Arab Saudi Harun Al- Rasyid di lokasi, kemarin.

Sementara itu, alat berat masih bekerja sepanjang jalur menuju Muzdalifah dan Mina. Otoritas Arab Saudi berkejaran dengan waktu. Para pekerja konstruksi itu memperbaiki jalan, merapikan fasilitas, dan memaksimalkan sistem transportasi. Semua disiapkan untuk satu momen: puncak ibadah haji.

BACA JUGA:Awas! Ini 10 Larangan di Masjidilharam yang Bisa Bikin Jamaah Haji Kena Denda hingga Masuk Penjara

Tentu, kesibukan fisik bukan satu-satunya. Pemerintah Indonesia juga tengah mematangkan strategi logistik spiritual bernama murur dan tanazul. Dua skema itu menjadi jawaban atas tantangan akbar. Agar bisa mengatur lebih dari 203 ribu jamaah agar tetap aman, sehat, dan tenang dalam ritual yang sakral.

Skema murur yang bermakna “melintas”, misalnya. Sebanyak 25 persen dari total jamaah haji reguler Indonesia atau sekitar 50 ribu orang akan mengikuti jalur tersebut. Mayoritas adalah jamaah lansia, disabilitas, atau mereka yang masuk kategori risiko tinggi (risti).

BACA JUGA:Besok Jamaah Haji Indonesia Salat Jumat Perdana di Masjidilharam, Catat Tips dari Petugas Ini!

Mereka tak akan turun dari bus di Muzdalifah. Setelah wukuf di Arafah, rombongan langsung melintasi Muzdalifah dan menuju Mina. Itu dilakukan demi meringankan beban fisik jamaah dan menghindari kepadatan di satu titik.

Berdasarkan pantauan di Mina, tenda-tenda putih berdiri kokoh dan siap untuk menampung jamaah. Saat memasuki salah satu kompleks, jamaah akan berjalan di antara lorong gang antartenda. 

BACA JUGA:Kemenag Terapkan Pedoman Baru Dam, Ibadah Haji Lebih Tertib dan Akuntabel

Kategori :