Pembunuhan gegara Utang Koperasi Rp 500 Ribu: Miskin Bikin Orang Jahat?

Sabtu 02-08-2025,21:27 WIB
Oleh: Djono W. Oesman

Merton menjelaskan penyimpangan (deviance) dan kejahatan dengan fokus pada bagaimana struktur sosial dapat mendorong individu menuju perilaku kriminal.

Dasarnya, setiap masyarakat punya tujuan budaya yang dianggap sah. Misalnya, di AS: sukses finansial, mobil mewah, rumah besar.

Masyarakat punya cara-cara sah untuk mencapai tujuan itu. Aantara lain, dengan pendidikan, kerja keras, dan bisnis legal.

Tidak semua orang punya akses setara terhadap cara-cara sah itu karena faktor kemiskinan, diskriminasi, status sosial.

Jika tujuan ditekankan kuat, tapi akses ke cara sah terbatas, timbul ketegangan (Merton menyebut strain, kemudian menjadi Strain Theory). Orangnya tertekan psikologis, frustrasi, marah.

Di saat begitu, ada orang yang tetap mengikuti aturan yang ada (legal). Meskipun mereka hidup susah. Setidaknya, tidak mampu memenuhi keinginan hidup. Bisa tetap miskin. Atau tidak terlalu miskin, tapi angan-angan punya rumah dan mobil tidak terwujud.

Orang yang tetap mengikuti aturan itu melakukan tiga hal:

Pertama, ritualism. Mereka menurunkan ambisi, tapi tetap patuh aturan. 

Kedua, retreatism. Menolak tujuan awal dan cara mendapatkannya. Mereka kelompok frustrasi. Mabuk-mabukan, mengasingkan diri.

Ketiga, rebellion. Mengganti tujuan dan cara mendapatkannya. Contoh, mereka menggalang gerakan radikal, revolusi, suka demo.

Sebagian kecil di antara orang yang tertekan psikologis itu tidak melakukan tiga cara tersebut. Mereka memilih cara (disebut Merton) invasi: Kejahatan. Contohnya, menipu, mencuri, merampok, dan membunuh yang bertujuan finansial.

Di kasus Lampung, pelaku bukan orang miskin ekstrem yang sulit membeli makanan buat keluarga. Buktinya, ia penjual siomay. Ia dan keluarga bisa memenuhi kebutuhan: Makan.

Namun, ia pasti punya keinginan, yang hanya ia sendiri yang tahu. Dalam teori Merton disebutkan, di AS keinginan mereka mobil mewah, rumah besar, dan bisa apa pun. Itulah yang membuat orang jadi penjahat. (*)

Kategori :