Menteri Keamanan Israel Ben-Gvir Gelar Ibadah di Al-Aqsa: Langgar Status Quo

Senin 04-08-2025,12:21 WIB
Reporter : Putri Rania Abida*
Editor : Taufiqur Rahman

HARIAN DISWAY - Menteri keamanan Israel Itama Ben-Gvir menuai kecaman setelah mengajak sejumlah umat Yahudi untuk beribadah di Masjid Al-Aqsa pada hari Minggu, 3 Agustus 2025. 

Masjid Al-Aqsa termasuk situs tersuci ketiga bagi umat Islam sehingga memercik amarah dari pihak Palestina, Yordania, dan para penjaga situs. 

Di sisi lain, umat Yahudi mengenal wilayah itu sebagai Bukit Bait Suci yang menjadi tempat suci karena merupakan tempat berdirinya dua kuil Sulaiman dalam Alkitab Ibrani.

BACA JUGA:Israel Kecam Keputusan Mahkamah Internasional: Orang Yahudi Berhak di Tanah Mereka Sendiri!

Terlebih, langkah ini melanggar status quo dan perjanjian internasional yang telah berlangsung selama puluhan tahun.

Dalam status quo, hanya umat Islam yang diperbolehkan untuk melakukan ibadah di Al-Aqsa, sementara umat Yahudi dan non-Muslim hanya diizinkan berkunjung dan dilarang beribadah.

BACA JUGA:Setelah Al Aqsa, Polisi Israel Serang Jamaah Gereja Holy Sepulchre

Yayasan pengelola kompleks Al-Aqsa, Waqf menyatakan bahwa Ben-Gvir beserta rombongan sebanyak 1.250 orang datang pada Minggu pagi, 3 Agustus 2025.

Sebelumnya, Ben-Gvir sempat mengunjungi kompleks tersebut namun ini adalah pertama kalinya ia melakukan ibadah secara terbuka di sana.

BACA JUGA:Polisi Israel Tangkap Tersangka Rencana Pembunuhan Menteri Keamanan Ben-Gvir

Kegiatan ibadah yang berlangsung pada hari perayaan Tisha B’Av. Dalam beberapa video, terlihat Ben-Gvir sedang memimpin rombongan yang hendak datang ke Bukit Bait Suci.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan bahwa kunjungan Ben-Gvir tidak merubah status quo.

“Kebijakan Israel untuk mempertahankan status quo atas Bukit Bait Suci tidak berubah dan tidak akan berubah,” tutur Netanyahu.

Jordan, salah satu penjaga situs tersebut menunjukkan ketidaksetujuannya atas tindakan Ben-Gvir. “Hal ini tidak dapat diterima,” ujarnya. 

Sedangkan Hamas mengatakan hal ini sebagai agresi terhadap Palestina. Sementara juru bicara Presiden Palestina menyatakan bahwa langkah ini sangat melewati batas.(*)

Kategori :