BACA JUGA:Seribu Janji Seribu Judi
Yahya menguras harta korban. Smartphone, laptop, kamera, tablet, jam tangan, dan dompet diraup pelaku, dimasukkan ke karung yang ia bawa. Kemudian, ia membenahi TKP pembunuhan. Berusaha menghilangkan jejak.
Yahya mengepel lantai yang banjir darah. Membersihkan dinding tembok yang tepercik darah korban. Kemudian, ia membungkus jasad korban dengan kardus besar yang ada di rumah tersebut. Kardus itu bekas bungkus barang saat keluarga korban baru pindah.
Selanjutnya, Yahya menggunakan HP korban untuk menghubungi sopir mobil boks yang saat pindahan tiga bulan lalu mengangkut barang-barang milik korban. Sopir dengan mobil boks datang.
BACA JUGA:Gas Pol Tumpas Judi Online
BACA JUGA:Mendadak Darurat Judi Online
Yahya mengangkat bungkusan mayat Aresty, dinaikkan ke mobil. Ia mengatakan ke sopir, ia disuruh pemilik rumah untuk memindahkan bungkusan tersebut ke sebuah rumah sekitar 400 meter dari rumah tersebut. Bungkusan diangkut, Yahya ikut mobil itu.
Tiba di tujuan, sebuah rumah kosong. Bungkusan diturunkan. Yahya kemudian membayar ongkos angkut. Selesai. Sopirnya pergi.
Yahya sudah menguasai lokasi sekitar situ. Selama sebulan ia mengerjakan pembangunan rumah korban, ia paham kebiasaan korban dan situasi di sekitar rumah korban.
BACA JUGA:Menunggu si T, Orang Kuat Pengendali Judi Online Tak Tersentuh Hukum
BACA JUGA:Gilanya Penggila Judi Online
Di rumah kosong itulah Yahya leluasa memutilasi mayat korban dengan peralatan tukang bangunan. Menjadi empat bagian. Dari kepala hingga pangkal paha. Dari pangkal paha sampai kedua lutut. Rupanya ia mengukur panjang tubuh korban. Dengan bentuk potongan itu, empat potongan tersebut kira-kira sama panjang.
Di saat Yahya sibuk memotong tubuh, HP korban berbunyi, ada pesan WA masuk. Dari suami korban. Isinya, menanyakan, sedang ngapain?
Yahya paham, jika pesan itu tidak dijawab, pasti suami korban akan menelepon. Jika telepon tidak diangkat, ada kemungkinan si suami bakal cepat pulang. Dan, itu bakal merepotkan tersangka.
BACA JUGA:Rekayasa di Judi Online
BACA JUGA:Darurat Judi Online