Pejudi Online Pembunuh Istri Pegawai Pajak di Manokwari: Merencanakan Dua Hari

Sabtu 15-11-2025,22:01 WIB
Oleh: Djono W. Oesman

Maka, Yahya menjawab WA itu dengan jawaban singkat: ”Aku lagi masak.”

Selesai. Tidak ada komunikasi lagi. Yahya melanjutkan pekerjaannya. Setelah beres, ia memasukkan potongan tubuh itu ke septic tank, kemudian menutup lagi beton septic tank. Beres. Kemudian, ia kabur.

Amri Hidayat, suami korban, pulang kerja sorenya. Ia tidak menemukan istrinya. Ia menelepon HP sang istri, tidak terjawab. HP istri sudah mati.

Selasa pagi, 11 November 2025, Aresty belum juga pulang. Amri memeriksa rumah lebih teliti. Ia tahu, beberapa barang tidak ada di tempatnya. Ia memeriksa lebih teliti dan menemukan bekas darah yang mengering di dinding tembok. Segera ia lapor polisi.

Polisi melakukan olah TKP, meminta keterangan para saksi, memeriksa rekaman CCTV di sekitar area rumah korban. Hasilnya, polisi segera tahu identitas pelaku. Dilakukan pengejaran.

Yahya dibekuk polisi hari itu juga di sebuah rumah di wilayah Kampung Inggramui, Manokwari. Saat diinterogasi, Yahya mengakui perbuatannya. Ia juga menunjukkan lokasi pembuangan mayat korban. 

Kombes Ongky: ”Berdasarkan pengakuan tersangka, ia merencanakan perampokan tersebut dua hari sebelumnya (Sabtu, 8 November 2025). Ia sudah memperhitungkan semua langkah yang akan ia lakukan.”

Tersangka gila judol. Penghasilannya tidak pasti. Ia bekerja jika diajak temannya yang tukang bangunan. Jika tidak, ia menganggur. Namun, penghasilan tersangka rata-rata sebulan sekitar Rp3,3 juta. 

Ongky: ”Uang penghasilannya itu habis, kalah judol. Malah ia masih berutang Rp4 juta. Sehingga ia mengambil jalan pintas yang brutal itu.”

Jenazah Aresty diterbangkan dari Manokwari ke kampungnya di Blitar, Jatim. Dia dimakamkan di TPU di desa kelahirannyi di Kelurahan Gedog, Kecamatan Sananwetan, Blitar, Kamis, 13 November 2025.

Judol bikin orang kecanduan. Juga, pasti kalah. Kalau sudah kecanduan dan kalah, duitnya ludes. Saat itulah apa pun bisa terjadi.  

Dikutip dari The Independent, 12 November 2025, berjudul Online gambling is everywhere. So are the risks, karya Cora Lewis, diungkapkan bahwa di Amerika Serikat (AS) judol sangat marak.

Berdasar jajak pendapat yang dilakukan The Associated Press (AP)-NORC Center for Public Affairs Research pada Februari 2025, penggemar judol sangat banyak.

Hasil jajak pendapat AP, sebanyak 14 persen orang dewasa AS mengatakan, mereka bertaruh pada olahraga profesional atau perguruan tinggi secara online, baik sering maupun sesekali.

Pecandu judol jadi orang bermasalah hukum. Sebagian dari mereka menjadi pelaku kejahatan bermotif finansial. Menipu, mencuri, merampok, atau membunuh untuk menguasai harta korban.

Tingkat pendidikan masyarakat di sana yang tinggi membuat tak semua pejudi bermasalah. Cuma mereka yang berpendidikan rendah dan bodoh yang bermasalah.   

Kategori :