Harian Disway di China International Press Communication Center (CIPCC) (109): Jejak Panjang Vaksin Tiongkok

Rabu 10-12-2025,13:13 WIB
Reporter : Doan Widhiandono
Editor : Noor Arief Prasetyo

Pekan terakhir peserta program China International Press Communication Center (CIPCC) masih diisi sejumlah kunjungan. Selasa, 9 Desember 2025, kami dibawa ke kantor China National Biotec Group Company Ltd. (CNBG) di Beijing. Ada jejak ’’diplomasi’’ lewat kesehatan di level dunia.

PERJALANAN CNBG memang begitu panjang. Merentang sejak awal abad ke-19. Jejak itu terkumpul rapi dalam museum CNBG: botol kaca kecil, label lusuh, hingga ruang laboratorium yang diset ulang dari abad lalu.

 

Ya, ruang itu seperti lorong waktu. Sejak era wabah yang hampir terlupakan. Hingga puncak pandemi global yang baru saja kita lalui.

 

Di museum itu ada jejak National Epidemic Prevention Bureau—cikal bakal CNBG—yang berdiri pada 1919 di Temple of Heaven. Dari situ perjalanan satu abad lebih itu dimulai. Dari pembuatan vaksin dasar untuk penyakit endemik hingga menjadi salah satu perusahaan biotek terbesar di dunia.

BACA JUGA:Harian Disway di China International Press Communication Center (CIPCC) (108): Tergoda Menuntut Ilmu

BACA JUGA:Siswa ITCC Raih Beasiswa ke Tiongkok (6): Siap Taklukkan Dunia Siber

 

Memang, CNBG bukan nama kecil. Ia memiliki 36 anak perusahaan, 18 cabang, mempekerjakan 40 ribu karyawan, dan menopang sejumlah produk. Mulai vaksin, plasma, kesehatan hewan, produk farmasi, hingga suplemen kesehatan.

 

Di museum tersebut juga ditampilkan ruang diorama hologram tentang dokter Tang Feifan. Ia sukses mengisolasi strain Chlamydia trachomatis TE8 pada 1955. Itu disebut sebagai salah satu tonggak kebangkitan CNBG dalam ilmu biologi modern di dunia.

 

Museum itu juga mencatat sejumlah vaksin pertama di Tiongkok yang akhirnya mendunia. Mulai vaksin hepatitis A, hepatitis B, radang otak Japanese encephalitis, hingga produksi vaksin rabies, polio, hingga influenza.

 

Kategori :