Pentingnya Menguasai Teknik CPR, Pertolongan Pertama Pada Korban Insiden Itaewon
Ilustrasi CPR.-Korean Herald-
SEOUL, HARIAN DISWAY - Ratusan korban insiden Halloween di Distrik Itaewon, Seoul, Korea Selatan mendapat pertolongan pertama dari sesama pengunjung.
Petugas medis hingga pemadam kebakaran (damkar) kewalahan menangani banyaknya korban yang tak sadarkan diri. Mereka meminta warga yang ada di sekitar lokasi melakukan teknik cardiopulmonary resuscitation (CPR).
Rupanya teknik CPR begitu penting. Jika dilakukan dengan cara yang benar, nyawa seseorang bisa tertolong.
Fakultas Keperawatan Universitas Airlangga telah menulis teknik melakukan CPR yang benar.
CPR perlu dilakukan saat henti jantung (cardiac arrest). Kondisi itu bisa terjadi kapan saja. Termasuk bagi orang tanpa riwayat penyakit jantung.
Pengunjung Festival Halloween melakukan CPR ke korban yang tak sadarkan diri.-twitter-
Kematian bisa terjadi karena aliran oksigen dalam darah yang mengalir ke otak sangat minim. Atau tidak ada sama sekali. Hal ini memicu kerusakan otak dan membuat korbannya tak sadarkan diri.
Dalam kondisi darurat seberti itu, korban bisa meninggal dalam hitungan menit. Karena itu pemahaman tentang CPR sangat perlu dikuasai warga sipil.
CPR merupakan suatu teknik penyelamatan nyawa untuk mengembalikan sirkulasi aliran darah yang kaya oksigen dan organ lainnya sampai datangnya pertolongan medis. Ada latihan khusus untuk menguasai teknik itu. Bisa lewat PMI, atau lembaga lainnya.
Berikut tahapan yang harus dilakukan saat CPR:
-
Yang harus dilakukan pertama kali adalah mengecek kesadaran korban. Teriakkan namanya, atau tanyalah sesuatu. Seperti di mana kota asalmu? Siapa nama ibumu? Jika tidak ada respons, tepuk atau goyangkan bahunya.
-
Periksa bagaimana pernapasannya dengan melihat gerakan naik turun dada dan mendengar dan merasakan napasnya selama 10 detik.
-
Periksa denyut nadi di pergelangan tangannya Jika orang tersebut tidak merespons dan Anda bersama orang lain yang dapat membantu.
-
Mintalah satu orang menelepon 112 atau nomor darurat setempat dan dapatkan AED, jika tersedia Jika berada di rumah sakit dapat teriak CODE BLUE dan laporkan lokasi kejadian sehingga tim pertolongan datang.
Jika korban tak sadarkan diri, maka CPR harus segera dilakukan. American Heart Association menggunakan tahapan yang disingkat CAB.
C: Compression (kompresi)
A: Airway (jalan napas)
B: Breathing (bernapas).
-
Kompresi merupakan suatu gerakan menekan bagian dada sedalam 5-6 centimeter secara konstan. Kompresi membantu untuk mengembalikan aliran darah ke otak dan bagian tubuh lainnya ketika henti jantung.
-
Baringkan korban di atas permukaan yang kokoh dan datar. Berlututlah di samping leher dan bahu orang tersebut. Letakkan kedua telapak tangan secara bertumpukan ke bagian tengah dada orang tersebut, di antara puting.
-
Jaga siku tetap lurus dan posisikan bahu tepat di atas tangan. Dorong lurus ke bawah (kompres) dada setidaknya 5 sampai 6 cm. Gunakan seluruh berat badan Anda (bukan hanya lengan Anda) saat melakukan kompresi.
-
Dorong keras dengan kecepatan dua kompresi per detik.
-
lanjutkan kompresi dada sampai ada tanda-tanda gerakan atau sampai petugas medis darurat mengambil alih.
-
Jika Anda telah dilatih dalam CPR, lanjutkan dengan membuka jalan napas dan menyelamatkan pernapasan.
Cara membuka jalan napas juga dirinci American Heart Association:
-
Buka jalan napas orang tersebut menggunakan manuver head-tilt, chin-lift.
-
Letakkan telapak tangan Anda di dahi orang tersebut dan dongakkan kepalanya agar tidak menunduk.
-
Angkat dagu untuk membuka jalan napas.
-
Beri napas buatan dari mulut ke mulut. Jika ada, gunakan bag-mask dengan filter udara partikulat efisiensi tinggi (HEPA) agar lebih aman.
-
Tutup lubang hidung korban untuk bernapas dari mulut ke mulut dan tutup mulut orang tersebut dengan mulut anda.
-
Jika dada naik, berikan napas kedua.
-
Jika dada tidak naik, ulangi manuver head-tilt, chin-lift dan kemudian berikan napas kedua.
Cara itu dilakukan berulang. Tiga puluh kompresi dada diikuti oleh dua napas bantuan dianggap sebagai satu siklus. Ketika tenaga medis datang, biarkan mereka mengambil alih tindakan. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: