Tanda Anda Mengalami Cognitive Distortion, Cari Tahu di Sini!
Ilustrasi orang memegang kepala-Kat Smith-pexels.com
SURABAYA, HARIAN DISWAY - Bicara soal kesehatan mental dewasa ini tentu tidak ada habisnya. Apalagi dengan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi yang berkembang pesat berimbas pada kesehatan mental manusia era informatika.
Banyaknya informasi yang bisa diakses dengan sentuhan jari dalam genggaman rupanya memberi sumbangsih yang cukup signifikan terhadap kondisi kesehatan mental. Bayangkan saja, hanya dengan sekali klik kita bisa mengakses ribuan bahkan jutaan informasi yang tiada habisnya di jagad internet.
Akibatnya, seluruh pekerjaan dituntut serba cepat dan sebanyak-banyaknya tanpa mempertimbangkan bagaimana kondisi kesehatan mental seseorang. Manusia dituntut dapat bekerja layaknya mesin otomasi. Hal tersebut secara tidak langsung mempengaruhi kesehatan mental seseorang.
Bayangkan sebuah skenario ketika terdapat karyawan dengan toleransi tinggi terhadap stres dan karyawan dengan toleransi rendah terhadap stres. Walaupun keduanya diberikan beban stres yang sama besarnya, maka kemungkinan yang lebih mudah tumbang adalah karyawan dengan toleransi rendah terhadap stres.
Gangguan stres tersebut apabila tidak segera diatasi dapat mengubah cara berpikir seseorang. Itulah yang disebut sebagai cognitive distortion.
Cognitive distortion (distorsi kognitif) adalah kondisi ketika seseorang memiliki pola pikir yang cenderung bias secara negatif. Itu diterangkan oleh Emma McAdam, terapis keluarga dan pernikahan bersertifikat lewat kanal YouTube Therapy In a Nutshell, “Cognitive distortion memungkinkan pikiran seseorang untuk meyakinkan dirinya bahwa sesuatu yang sejatinya tidak benar namun terasa seperti benar-benar terjadi,” ucapnya.
“Pikiran kita membengkokkan atau mendistorsi kenyataan yang terjadi sehingga membuat kita merasa buruk, hancur, atau serba kekurangan,” lanjutnya.
Lebih lanjut, cognitive distortion itu membuat seseorang tidak menyadari perbuatannya. Dan akan merugikan diri sendiri. Seseorang dengan cognitive distortion akan merasa segala yang ia pikirkan dan perbuat adalah yang sewajarnya.
Realita dibengkokkan sehingga seolah hasil akhir dari pikiran tersebut adalah realita yang sesungguhnya terjadi, padahal tidak.
Apabila Anda merasakan atau rekan dan orang di sekitar memberi tahu Anda sedang mengalami cognitive distortion, ada baiknya untuk mengetahui pola-pola cognitive distortion umum seperti:
1. All or nothing
Orang dengan cognitive distortion akan melihat segala sesuatu secara absolut. Oleh sebab itu, orang akan merasa jika gagal dalam melakoni suatu hal, itulah sebuah kegagalan total dan tidak bisa diperbaiki lagi.
2. Generalisasi berlebihan
Salah satu pola pikir orang dengan cognitive distortion mereka akan menggunakan kata ''sering'', ''selalu'', ''tidak pernah'', dan sejenisnya. Mereka akan menganggap suatu kejadian yang belum pernah terjadi akan berakhir buruk hanya karena mereka pernah merasakan satu atau dua kegagalan.
3. Mental filtering
Orang dengan cognitive distortion punya kecenderungan untuk fokus pada satu kejadian buruk tertentu kemudian melupakan hal lain. Misalkan, seseorang sedang kesal dengan atasannya karena ditegur tetapi ia melupakan kebaikan lain yang pernah dilakukan oleh si atasan.
4. Berpikir hitam-putih
Orang dengan cognitive distortion seringkali berpikir secara hitam-putih. Mereka tidak mengenal area abu-abu. Misalnya, jika Anda pernah tidak digubris dengan rekan kerja lalu Anda merasa bahwa Anda selalu diabaikan meskipun kenyataannya tidak demikian.
5. Membaca pikiran
Orang dengan cognitive distortion punya kecenderungan untuk berasumsi yang terburuk lebih dahulu guna menghindari perasaannya dari rasa tidak nyaman.
Itulah tanda umum seseorang mengalami cognitive distortion. Apabila salah satu dari gejala tersebut pernah Anda alami atau menjadi kebiasaan, ada baiknya untuk segera konsultasikan kepada ahli kesehatan jiwa terdekat. (Radinka Daynara)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: