Lihat sang Bunda Dipukul Elpiji, Bayi Ahza Histeris
-Ilustrasi: Maulana Pamuji Gusti-Harian Disway-
Tim Polres Bekasi dan Polda Metro Jaya memburu pelaku. Akhirnya dua pelaku ditangkap di rumah kerabat mereka di Jalan Pantura Susun Wesel, Kelurahan Sukamandi Jaya, Kecamatan Ciasem, Subang, Jawa Barat. Sekitar pukul 01.00 WIB, Jumat, 17 Februari 2023.
Polisi menanyakan bayi Ahza. Lalu, pelaku digiring petugas menuju pos ronda, sekitar 150 meter dari TKP penangkapan. Pos ronda itu gelap dan Ahza menangis di dalamnya. Ahza dalam kondisi selamat walau terus memanggil mamanya. Tiba di Polda Metro Jaya, Ahza dijemput neneknya, ibu kandung Intan, pukul 04.00 WIB, Jumat, 17 Februari 2023.
Motif pembunuhan, berdasar pengakuan tersangka kepada polisi, karena sakit hati soal gaji kecil.
Kombes Hengki: ”Pengakuan tersangka, mereka kerja di warung itu sejak Minggu, 12 Februari 2023. Dijanjikan korban, digaji Rp 1,25 juta. Tapi, setelah tiga hari kerja (Selasa, 14 Februari 2023) ternyata kerja tersangka tidak sesuai harapan korban. Lalu, korban mengatakan, ”Kalau kerjamu begini, gajinya Rp 1 juta saja.”
Sejak itu para tersangka dendam. ”Sejak itu para tersangka merencanakan pembunuhan. Rencana tersebut dilaksanakan Kamis (16 Februari 2023), saat korban bersama anak baru tiba di warung.”
Tersangka HK dikenai Pasal 338 KUHP, pembunuhan biasa (bukan berencana), ancaman maksimal hukuman 15 tahun penjara. Sedangkan MA masih di bawah umur.
Hengki: ”Tersangka MA akan diproses Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Pidana Anak.”
Sementara itu, kinerja tersangka penjaga warung (tersangka HK dan MA) diceritakan Erik.
”Dua pelaku itu datang melamar kerja di warung pada Desember 2022 setelah tahu dari Facebook karena diiklankan di sana. Tapi, kakak saya kurang yakin pada mereka. Karena disuruh menggoreng ayam tepung, caranya tidak benar. Kakak saya menjanjikan, nanti dipanggil melalui telepon.”
Ternyata, sampai Sabtu, 11 Februari 2023, Intan belum dapat pegawai. Karena kewalahan, Intan memanggil HK dan MA. Lalu, mereka mulai kerja esok harinya.
Di hari pertama kerja, HK sudah mengeluh soal kerjaan.
Erik: ”Kakak saya turun dari angkot membawa bungkusan besar isi daging ayam. Lalu, minta tolong HK diangkatkan masuk ke warung.”
HK dan MA memang mengangkat bungkusan besar itu, dari pinggir jalan masuk ke warung. Tapi, HK menggerutu.
Erik: ”Ya... Namanya kita tukang ayam. Ya... diangkat saja lah. Kayak mengeluh. Kayak kerja enggak ikhlas, gitu.” Lalu, dua hari kemudian, Intan menurunkan gaji mereka itu. Lalu, tersangka dendam. Membunuh Intan.
Kini keluarga ortu Intan merawat Ahza. Kata Erik, Ahza sehat. ”Tapi, sering nangis mangil-manggil mamanya,” ujar Erik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: