Muncul Lagi di Tiongkok, Jack Ma Ingin Kembangkan Kecerdasan Buatan untuk Pendidikan

Muncul Lagi di Tiongkok, Jack Ma Ingin Kembangkan Kecerdasan Buatan untuk Pendidikan

JACK MA (dua dari kanan) ketika mengunjungi sekolah di Hangzhou, provinsi Zhejiang, Tiongkok, Senin, 27 Maret 2023.-South China Morning Post-

Lama tak terlihat di publik, Jack Ma, founder raksasa teknologi Alibaba, akhirnya muncul lagi. Senin, 27 Maret 2023, dia terlihat di Hangzhou, Provinsi Zhejiang. Di kota itu, kantor pusat Alibaba berada.

 

JACK Ma pulang ke Tiongkok melalui Hong Kong. Di wilayah administrasi khusus itu, pria 58 tahun tersebut mengunjungi beberapa kawannya. Juga mendatangi pameran Art Basel. Ia memang dikenal menyukai seni dan lukisan. Saat kunjungan itu, saham Alibaba di Hong Kong sedang turun 0,06 persen, Senin, 27 Maret 2023.

 

Ma terlihat mengunjungi Hangzhou Yungu School, sekolah yang berdiri atas prakarsa Alibaba pada 2017. Jenjang pendidikan di sekolah itu komplet. Mulai taman kanak-kanak hingga SMA. Di sana, Ma yang mantan guru bahasa Inggris itu bertemu dengan staf dan para guru. Ma juga berkeliling ke beberapa kelas. Kunjungan itu diunggah sekolah tersebut melalui akun WeChat. Lantas dikutip oleh Agence France-Presse dan South China Morning Post.

 

BACA JUGA : Ikut Aturan Pemerintah Tiongkok, Alibaba Stop Jual Alat Penambang Crypto

 

Dalam diskusi tersebut, Ma mendiskusikan masa depan pendidikan di era teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI). ’’Kita harus memanfaatkan AI untuk memecahkan masalah. Bukan untuk dikendalikan oleh AI,’’ ucap Ma.

 

Miliarder itu mengakui bahwa kecerdasan buatan semacam ChatGPT memang menjadi tantangan para pendidik. Dan itu adalah awal era AI. Di masa depan, AI akan menjadi semakin dahsyat.

 

Kemunculan Ma di Tiongkok memang terasa menarik. Sebab, sudah dua tahun lebih ia tak pernah terlihat pulang kampung. Ma seperti tiarap sejak akhir 2020. Itu menyusul tekanan dari pemerintah Tiongkok terhadap Alibaba yang akan go public

 

Alibaba pun dituding melakukan langkah-langkah ilegal dalam bisnisnya. Perusahaan itu didenda senilai USD 2,75 miliar atau sekitar Rp 41,5 triliun. Denda terbesar dalam sejarah Tiongkok.

 

Sejak itu, Ma seperti menghilang di Tiongkok. Ia terlihat di beberapa tempat di seluruh dunia. Misalnya di Mallorca, salah satu pulau di Spanyol. Ma juga dilaporkan banyak tinggal di Jepang sepanjang 2022. Ma, yang mengundurkan diri sebagai chairman Alibaba saat berusia 55 tahun, pada 2019, berkeliling dunia untuk belajar tentang teknologi pertanian dan pendidikan.

 


PENAMPILAN NYENTRIK Jack Ma saat ulang tahun ke-20 Alibaba di Hangzhou, 10 September 2019.-AGENCE FRANCE-PRESSE-

 

Awal tahun ini, Ma muncul di Thailand. Juga untuk studi tentang pertanian dan perikanan. Itu juga yang dipelajarinya selama tinggal di Jepang.

 

Angela Zhang, seorang profesor hukum di University of Hong Kong, mengatakan bahwa sosok Ma tetap diperhitungkan di kalangan pebisnis. Meski menghilang dari publik, kemunculannya di berbagai negara adalah ujian bagi Tiongkok. Terutama untuk membuktikan apakah iklim investasi di Negeri Panda itu tetap ramah bagi pebisnis asing. Terutama setelah Alibaba dan Ant Group, perusahaan fintech di bawah Alibaba, berada di tengah ketatnya pengawasan Beijing.

 

“Pasar tampaknya percaya bahwa semakin banyak penampilan publik Ma, semakin ramah pemerintah terhadap bisnis swasta,” kata Zhang.

 

Dan kembalinya Ma ke Hangzhou makin melegakan. Menyuntikkan kepercayaan diri di kalangan swasta. Juga menghilangkan kekhawatiran tentang keselamatan pribadi para pengusaha di Tiongkok daratan.

 

Pada awal 2023, struktur kepemilikan saham Ant Group dirombak. Hak suara Ma dialihkan untuk membuat perusahaan fintech terbesar di Tiongkok itu lebih ’’transparan dan terdiversifikasi.’’

 


JEDA PIDATO Jack Ma yang masih menduduki jabatan CEO Alibaba dalam Vivatech Startups and Innovation Fair, Paris, 16 Mei 2019.-AGENCE FRANCE-PRESSE-

 

Setelah mengundurkan diri dari Alibaba, Ma mengaku ingin mendedikasikan masa tuanya untuk aksi filantropi. Ia akan meningkatkan pendidikan di pedesaan. Juga ingin menghidupkan kembali sektor pedesaan di Tiongkok.

 

Memang, Ma mengatakan bahwa ia masih kangen menjadi guru. Kangen dengan dunia pendidikan. Ia sudah menggagas Inisiatif Guru Pedesaan untuk memajukan para guru di wilayah pinggiran. Akhir tahun lalu, Ma memberikan presentasi video singkat kepada 100 guru dari pedesaan. Ia minta guru bersabar. Sebab, 2002 memang tahun yang luar biasa sulit. (Doan Widhiandono)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: