Brawijaya Awards; Perjuangan Babinsa Kodim 0808/Blitar Yakinkan Warga Untuk Vasektomi
--
SURABAYA, HARIAN DISWAY - Serma Hajib anggota babinsa Koramil 0808/01 Sukorejo, Kodim Blitar memilih pengabdian masyarakat dalam bidang sosial. Yakni membantu sosialisasi program pengendalian kelahiran (KB) yakni dengan metode kontrasepsi operasi pria (MOP) atau Vasektomi.
Vasektomi adalah operasi memutus aliran sperma pada pria untuk mencegah kehamilan pasangannya. Hajib menceritakan, sebelum ia mensosialisasikan program MOP kepada masyarakat, dirinya terlebih dahulu menjadi pelaku MOP. “Jadi yang saya ceritakan atau bagikan ke masyarakat itu adalah pengalaman pribadi saya,” ujarnya saat pemaparan kepada 3 juri, Jumat, 28 April 2023.
Menurutnya, ada berbagai syarat yang harus dipenuhi oleh pria yang akan menjalani Vasektomi. Salah satunya adalah pasangan suami istri yang sudah memutuskan tidak mau punya anak lagi.
BACA JUGA:Gerindra-PKB Sulit Dipisahkan, Prabowo-Muhaimin Punya Kans Besar Berpasangan
BACA JUGA:Hampir Separo Pemudik Belum Kembali
Saat disinggung oleh ketua tim juri Noor Arief, terkait apakah berpengaruh dengan vitalitas, Hajib menampiknya. “Memang ada ketakutan seperti itu. Tapi saya sudah membuktikannya sendiri,” paparnya seraya tertawa. Tim juri yang berada di ruang rapat kantor Harian Disway pun tersenyum dengan jawaban Babinsa itu.
Salah satu juri Doan Widhiandono mempertanyakan alasan Hajib menjadikan program MOP sebagai perhatiannya. “Ini adalah program KB yang lebih aman. Dibanding suntik atau pil, ada efek sampingnya bagi wanita.
Ia sempat mengalami kesulitan dalam memberikan pemahaman terhadap masyarakat. Namun akhirnya perjuangan Hajib membuahkan hasil. Ia bisa meyakinkan warga agar memilih KB Vasektomi. Karena perjuangannya itu, BKKBN Provinsi Jatim mengapresiasinya.
BACA JUGA:Brawijaya Awards, Panggung Untuk Babinsa Berprestasi
BACA JUGA:Meskipun Ditarik dari Taiwan, BPOM RI Tegaskan Indomie Yang Beredar Aman Dikonsumsi
Ada juga Pelda Dharma Indarto Yogo, oleh Kodim 0808/Blitar, ia dijagokan dalam kategori Kesehatan. Dharma juga berprofesi sebagai perawat. Karena profesinya itu, ia sebagai Babinsa acap kali diundang untung memberikan sosialisai soal kesehatan. Salah satunya soal stunting.
“Stunting ini sebenarnya sangat sensitif. Karena tidak sedikit penderita stunting justru dari keluarga yang mampu. Maka saya selalu memberi pemahaman bahwa stunting disebabkan oleh kekurangan gizi kronis dalam waktu yang panjang. Biasanya terjadi pada anak-anak yang ibunya kurang telaten,” katanya.
Menanggapi pemaparan anggota-anggota Babinsa dari Blitar itu, Noor Arief mengatakan Para Babinsa dari Kodim 0808/Blitar ini layak untuk bersaing dengan Babinsa dari Kodim lainnya.(*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: