Brawijaya Awards, Babinsa Kodim 0828/Sampang Rangkul Pesilat dan Cetak Atlet Tekwondo Internasional

Brawijaya Awards, Babinsa Kodim 0828/Sampang Rangkul Pesilat dan Cetak Atlet Tekwondo Internasional

Para Babinsa Kodim 0828/Sampang mengikuti proses penjurian--

SURABAYA, HARIAN DISWAY -  Pemuda adalah masa depan bangsa. Tidak terkecuali pemuda di desa. Bintara pembina desa (babinsa) Kodim 0828/ Sampang punya banyak program pemberdayaan yang sasarannya adalah pemuda.

Seperti yang dilakukan Serma Agus Jaenal Arifin, babinsa dari Koramil 0828/09 Desa Banyuates, Kecamatan Banyuates ini mengajak anak-anak remaja hingga pemuda untuk berolahraga di koramilnya. 

Ia membina anak-anak secara khusus pada cabang olahraga Taekwondo. Kegiatan ini sudah dilakukan Agus sejak 2016 silam. “Hingga saat ini anak binaan kami sudah mencapai 100 orang,” kata Agus.

Keseriusan Agus untuk membina anak-anak muda yang kebanyakan putus sekolah, terlihat dari penghargaan yang diterima anak-anak binaan. Mulai level Kabupaten. Hingga Provinsi. “Pada masa pandemi bulan Januari 2021, kami mendapat undangan Kejurkab di Malang. Dari 20 atlet yang kami kirim, kami berhasil dapat 11 Emas, 6 perak, 3 perunggu,” katanya.

BACA JUGA:Brawijaya Awards, Aksi Sosial Para Babinsa Kodim Malang-Batu Buat Para Juri Berdecak Kagum

BACA JUGA:Brawijaya Awards, Cara Babinsa Kodim 0820 Atasi Persoalan Kompleks Probolinggo


Penjurian Kodim 0828/Sampang--

Sementara di level Nasional, Tim Taekwondo Banyuates ini menjuarai banyak medali pada Kejuaraan Taekwondo Action Indonesia Youth Student Virtual. Bahkan  di Kejuaraan Dunia juga Anak binaan Agus unjuk gigi. Belasan medali emas berhasil diraihnya.

Ada juga Serma Eko Suryadi. Babinsa di Desa Jelgung Kecamatan Robatal ini berinisiatif membuat wadah perkumpulan para pesilat se Kecamatan Robatal. Ada banyak kelompok pesilat yang bergabung, mulai dari pagar nusa, PSHT, dan berbagai aliran seperti Cimande dan yang khas Madura, Pamor. 

Para pesilat Madura ini diberi kesempatan seminggu sekali secara bergilir untuk unjuk kebolehan di depan kawan-kawannya. Meskipun berasal dari berbagai aliran silat, namun Eko mengatakan bahwa pesilat Madura memiliki ciri khas. 

BACA JUGA:Brawijaya Awards, Babinsa Kodim Lumajang Kembangkan Kampung Religi hingga Bentuk Grup Reog

BACA JUGA:Brawijaya Awards: Kodim Banyuwangi Andalkan Pupuk Organik dan Penanaman Terumbu Karang

“Perbedaan dengan pencak silat lain adalah kuda-kudanya yang lebih rendah. filosofi nya orang Madura selalu rendah hati dalam setiap keadaan. Namun akan menyerang jika orang tersebut sudah ngelunjak,” kata Eko. 

Dengan kehadiran komunitas yang diberi nama Kopral (Komunitas pencak silat Robatal) ini,  kenakalan remaja di Robatal bisa sedikit berkurang. “Sebelumnya sebelum ada wadah ini mereka malu untuk berekspresi.” paparnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: