Brawijaya Awards, Babinsa Kodim 0828/Sampang Rangkul Pesilat dan Cetak Atlet Tekwondo Internasional
Para Babinsa Kodim 0828/Sampang mengikuti proses penjurian--
Sementara Serma Budi Priyantoko babinsa Desa Sogiyan, Kecamatan Omben, Sampang tersebut mengusung program ketahanan pangan, ia tidak hanya mengajak petani. Namun turut melibatkan pemuda. “Anak-anak muda kalau di pertanian itu sangat-sangat gengsi. Jadi melalui kedekatan kami di program pramuka dan lainya. Mereka kami ajak dan kenalkan dengan pertanian.
Budi menuturkan, para petani di wilayahnya yang menggunakan sistem tadah hujan. Sehingga setelah panen lahan itu tidak digunakan. Mereka menunggu untuk menanam tembakau. Budi akhirnya memperkenalkan bertani bawang merah.
BACA JUGA:Brawijaya Awards, Cara Babinsa Pacitan Atasi Masalah Lingkungan, UMKM, dan Pertanian
BACA JUGA:Brawijaya Awards, Kodim 0823/Situbondo Rangkul Masyarakat dari Berbagai Sisi
“Sempat dianggap bahwa bawang merah tidak akan hidup. Tapi bagi saya apapun yang kita tanam asalkan pengolahan tanah yang benar pasti akan hidup,” katanya. Budi membuktikan perkataannya itu. Sekarang beberapa petani sudah beralih. Dari bertani tembakau ke bawang merah.
Selain masa tanam yang pendek, modal dan perawatan yang lebih murah, Budi menyebut bahwa harga Bawang Merah jauh lebih stabil dibandingkan dengan tembakau.
Ada Serma Mu’i babinsa desa Pamulaan, Kecamatan Camplong yang rutin melakukan pemantauan pada kerawanan radikalisme. “Setiap seminggu sekali ke wilayah, kami bergaul. Dan kalau ada pengajian kami mendengar isi ceramah itu di sana,” katanya.
Sertu Ahmad Muslim, bertugas di Kelurahan Dalpenang, Daerah binaannya dikenal dengan tempat rawan peredaran narkoba. Ia mencoba mencarikan kegiatan positif untuk mengalihkan anak-anak muda dari Narkoba. Diantaranya dengan kegiatan kesenian seperti musik daul. Caranya pun ampuh. Beberapa pemuda di Dalpenang bisa terlepas dari jerat narkoba.
Para pemakai Narkoba bahkan berinisiatif mendatanginya agar didampingi dalam proses rehabilitasi. “Sudah mengantar 2 pemuda yang ingin berhenti. Akhirnya kami koordinasi dengan Polres untuk dilakukan rehabilitasi,” ujarnya.
BACA JUGA:Brawijaya Awards, Bukti Kepedulian Babinsa Pasuruan pada Problem-Problem Sosial
Pelda Muhammad, mengusung program Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat. Ia membuat pakan lele yang diberi nama murah meriah. Sesuai namanya, pakan lele ini akan dipasarkan dengan harga yang dibawah pasaran.
“Untuk sementara masih digunakan oleh rekan kami yang peternak lele. Belum kami pasarkan,” aku Muhammad.
Serda Alir Ridha, babinsa yang peduli pendidikan ini, berdinas di desa Krampon, kecamatan Torjun. Ia mengajarkan al-quran. Ia memiliki 35 peserta didik. ”Anak-anak yang kami bina kebanyakan yang tidak mondok. Karena banyak juga yang mondok di luar kota,” ujarnya.
Serda Sutrisno babinsa Koramil Jrengik. Ia memiliki latar belakang pendidikan medis, melakukan pendampingan semua kegiatan dibidang kesehatan. Ia menceritakan saat melakukan kunjungan, menemukan anak yang mengalami gizi buruk.
BACA JUGA:Brawijaya Awards, Bukti Kepedulian Babinsa Pasuruan pada Problem-Problem Sosial
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: