Brawijaya Awards, Cara Babinsa Pacitan Atasi Masalah Lingkungan, UMKM, dan Pertanian

Brawijaya Awards, Cara Babinsa Pacitan Atasi Masalah Lingkungan, UMKM, dan Pertanian

Penjurian Brawijaya Awards untuk wilayah Pacitan.-Pace Morris/Harian Disway-

SURABAYA, HARIAN DISWAY - Setelah sebelumnya sempat tertunda, Babinsa Kodim 0801/Pacitan akhirnya mendapat kesempatan memaparkan program-programnya di penjurian Brawijaya Awards.  Pada hari ke tiga Brawijaya Awards, Selasa, 2 Mei 2023, Kodim Pacitan mendapat giliran terakhir pada pukul 14.00 -15.00 WIB.

Sertu Agus Susilo menjelaskan program nyata yang sudah dilakukannya. Aksi sosial menjadi kategori yang diajukannya pada lomba ini. “Kami memberikan santunan kepada janda-janda lansia. Juga melaksanakan program renovasi rumah tidak layak huni,” ujar babinsa Koramil 0801/09 ini.

Rekan Agus dari Babinsa 0801/08 Sertu Faisal, mengabdi pada masyarakat lewat kesehatan. Ia rutin untuk mensosialisasikan bahaya stunting. Juga kebersihan bagi masyarakat. “Kami membuatkan jamban kepada masyarakat terkait Sanitasi Terpadu Berbasis Masyarakat (STBM),” kata Agus.

Untuk ketahanan pangan, Kodim Pacitan menjagokan Serda Muhammad Pardi. Tentara yang berdinas di Koramil 0801/03 itu, membantu para petani yang mengeluh kesulitan pupuk. 

Pardi turun langsung untuk mencari solusinya. “Kemarin saya belajar dengan teman-teman petani di luar. Saya membuat pupuk organik dari fermentasi kotoran ayam kotoran kambing,” bebernya. Penggunaan pupuk fermentasi untuk pengurangan ketergantungan pada pupuk kimia.

Serda Marianto termotivasi untuk membina olahraga  di desa binaannya. Ia menggalang pemuda karang taruna, untuk mengurangi kenakalan remaja. “Dari latihan-latihan biasa, kami aktif ikut serta pada kegiatan-kegiatan lomba,” ujarnya. Saat ini, tim binaannya sudah 2 kali mengikuti pertandingan.

BACA JUGA:Brawijaya Awards, Babinsa Kodim 0824 Jember Renovasi Rumah hingga Orbitkan Atlet Renang

BACA JUGA:Brawijaya Awards, Kodim 0823/Situbondo Rangkul Masyarakat dari Berbagai Sisi

Wilayah Pacitan tidak lepas dari permasalahan sampah. Jika tidak dikelola dengan baik, bisa merusak lingkungan dan ekosistem. Dalam hal ini Serda Tri Sutrisno membina masyarakat mengolah sampah plastik dan kaleng. “Sejauh ini saya bersama perangkat desa terus mensosialisasikan untuk pembersih ramah lingkungan,” katanya.

Karakter sebuah daerah ditentukan pula oleh karakter masyarakatnya. Untuk itu Sertu Arief Nur Hidayat aktif mendatangi sekolah-sekolah di desa binaannya. Ia mengajarkan pembentukan karakter. Terutama untuk usia dini. “Di sini banyak sekali SD nya. Dalam sebulan saya mendatangi 2 sampai 3 SD. Dan ini sudah setahun ini saya laksanakan,” kata Arief. Hasil pengajaran dari Arief membuat anak-anak lebih disiplin dan menghargai gurunya.

Arief yang pernah bertugas di Batalyon di Aceh mengaku awalnya mengalami kesulitan untuk membina anak-anak. Rahasianya dengan kesabaran.

Kalau untuk masalah kepemudaan, Kopda Yanu Dwi Efendi jagoannya. Prajurit yang bertugas di Koramil 0801/12 Candi itu menggandeng remaja lewat olahraga dan kegiatan keagamaan. “Sebulan sekali saya dengan ketua karang taruna berkumpul di balai desa. Untuk mengagendakan kegiatan-kegiatan positif,” beber Yanu. 

Ia beruntung karena pemuda desa Candi merupakan pekerja keras. Sehingga terhindar dari tawuran antar kelompok pemuda. 

BACA JUGA:Brawijaya Awards, Babinsa Bojonegoro Kampanyekan Bank Sampah hingga Program Berbagi Listrik

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: