Wisnu Sakti Buana, Sang Loyalis PDI Perjuangan Kota Pahlawan yang Telah Berpulang

Wisnu Sakti Buana, Sang Loyalis PDI Perjuangan Kota Pahlawan yang Telah Berpulang

Jenazah Wisnu Sakti Buana saat hendak disalatkan di Masjid Al Madani, Pakuwon City.-Boy Slamet-

SURABAYA, HARIAN DISWAY- Surabaya berduka jelang Hari Ulang Tahun ke-730. Kabar mengejutkan itu datang Sabtu malam, 27 Mei 2023. Mantan Wali Kota Surabaya Whisnu Sakti Buana–atau yang karib disapa WS–meninggal dunia akibat serangan jantung.

Masa kepemimpinan WS di Kota Pahlawan memang sangat singkat. Bahkan bisa dibilang terpendek sepanjang sejarah. Politikus kawakan partai berlogo banteng moncong putih ini terhitung hanya enam hari menjabat sebagai wali kota.

Tepatnya pada 11 hingga 17 Februari 2020 silam. Saat itu Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini dimandati Presiden Joko Widodo untuk menggantikan Juliari Batubara sebagai menteri sosial. WS pun akhirnya naik tahta. Dari wakil wali kota selama dua periode lantas didapuk menjadi pelaksana tugas (Plt) wali kota Surabaya.

Tetapi, enam hari di pucuk karier politiknya itu tak bisa dijadikan satu-satunya acuan untuk menilai sosok WS. Sebab, kiprahnya bersama PDI Perjuangan begitu panjang. Bahkan termasuk sang ayah almarhum, Ir Sutjipto Soedjono yang menjadi inisiator lahirnya gerakan PDI Perjuangan di bawah kepemimpinan Ketua Umum Megawati Soekarnoputri. 

WS juga bagian dari sejarah berdarah PDI Perjuangan di Kota Pahlawan. Khususnya di tempat yang disebut Posko Pandegiling. Tempat ini berdiri sebagai barisan terdepan gerakan PDI Pro Megawati pada 1996. Yang puncaknya pecah menjadi Tragedi 27 Juli 1996 alias peristiwa Kuda Tuli.

Wakil Wali Kota Surabaya Armuji pun tak meragukan keteguhan dan perjuangan kerabatnya itu. Di matanya, WS adalah sosok yang tak hanya pekerja keras. Tetapi, juga cerdas dan membumi.

"Dan yang paling kami kenang adalah loyalitasnya,” ujar Armuji kepada Harian Disway, Minggu, 27 Mei 2023. 

Kemarin, Armuji melayat ke rumah duka di kediaman WS. Menyempatkan salat jenazah bersama mantan Ketua DPRD Surabaya Musyafak Rauf dan politisi senior PDIP Baktiono. 

Tentu saja, kepulangan kerabat terbaiknya ke rahmatullah itu mengagetkan. Apalagi selama ini WS tak menunjukkan gejala sakit apapun. Bahkan sempat mengikuti rapat partai di DPD PDIP Jatim sejak pagi hingga pukul 17.00 WIB sehari sebelumnya sebelumnya.

WS juga sempat mengantar anaknya untuk nonton di bioskop saat malam harinya. Begitu tiba di rumah, WS mandi lantas terjatuh karena serangan jantung. “Saat di bawa ke rumah sakit kondisinya sudah meninggal,” kata mantan Ketua DPRD Surabaya itu.

Kini, salah satu sosok terkuat PDI Perjuangan Surabaya itu telah berpulang. Ia meninggalkan banyak kenangan abadi bagi semua kolega. Armuji pun percaya pribadi WS akan hidup abadi di benak masyarakat Surabaya. "Saya juga memohon ke warga Surabaya dan segenap insan PDIP untuk mendoakan beliau,” ucapnya. (*)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: